Bocah 12 Tahun Ini Berbobot 10 Kg: Terungkap Lahir Prematur 5 Bulan Karena Ibunda Terpeleset
Karena ibunya tepeleset saat hamil, Dimas lahir prematur saat berusia lima bulan. Sejumlah pengobatan telah dilakukan
Mulai dari cara medis hingga tradisonal
"Dia (Dimas) menjalani terapi selama empat tahun. Hasilnya, kepala Dimas bisa digerakkan. Tapi terapi tidak saya lanjutkan karena tidak ada biaya," jelasnya.
3. Ibu Dimas meninggal dunia karena kanker serviks
Derita Ramelan bertambah saat istrinya meninggal setahun lalu karena kanker serviks.
Sejak itu, Ramelan tidak bisa lagi bekerja karena Dimas tidak ada yang menjaga.
Menurut dia, Dimas tidak mau diajak orang yang belum begitu dikenalnya.
Selain itu perawatannya juga membutuhkan perhatian khusus.
"Bahkan untuk mandi dan menggantikan baju pun harus saya. Pernah saya titipkan ke kakak saya, tapi dia malah meng-kakukan diri saat ganti baju," ungkapnya.
Karena tak lagi bekerja, otomatis Ramelan tak ada pemasukan.
Akibatnya pembayaran biaya sekolah kakak Dimas yang bernama Melati Suryaningrum sempat tersendat.
Siswa kelas III sebuah SMK di Bawen tersebut menunggak pembayaran hingga lima bulan.
"Tapi saat ini sudah dibayarkan oleh komunitas relawan agar Melati bisa tetap sekolah. Apalagi, sebentar lagi dia akan ujian jadi saya berusaha agar dia bisa lulus sekolah," kata Ramelan.
4. Curi-curi waktu untuk ngojek
Dikatakan Ramelan, dengan kondisi ekonomi yang susah tersebut, sempat membuat Melati, kakak Dimas enggan melanjutkan sekolah, dengan alasan ingin bekerja agar bisa membantu orang tua.
Akan tetapi, Ramelan menekankan pentingnya pendidikan bagi Melati meski harus menjual berbagai perabot di rumah.