Rekonstruksi Pengeroyokan di Cengkareng, Pelaku Menculik Korban di Warnet

Oleh para pelaku, korban dibawa ke sebuah perumahan di kawasan Cengkareng. Disana, dua pelaku yakni IW dan WYD sempat mengancam korban.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Pelaku pengeroyokan yang tewaskan Alfian Bagas jalani rekonstruksi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Para pelaku pengeroyokan yang menewaskan Alfian Bagas (24), hari ini jalani rekonstruksi.

Adegan demi adegan dilakukan oleh enam pelaku yang sudah diamankan yakni IW (40), RD (36), WYD (22), SWD (28), PWT (41), dan HR (30).

Dalam adegan rekonstruksi terlihat, awalnya pelaku menculik korban yang saat kejadian pada Sabtu (16/11/2019) dini hari sedang berada di sebuah warung internet (warnet) di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dalam Dua Pekan, 4 Kasus Jambret dan 2 Kasus Pencurian Terjadi di RW 05 Bambu Apus

Oleh para pelaku, korban dibawa ke sebuah perumahan di kawasan Cengkareng. Disana, dua pelaku yakni IW dan WYD sempat mengancam korban.

Korban yang ketakutan pun sempat berusaha menyelamatkan diri ke arah Stasiun Rawa Buaya, namun jumlah pelaku yang lebih banyak membuat dia tertangkap.

Kesal dengan korban yang berniat kabur, para pelaku membawanya ke Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi dengan menggunakan sepeda motor.

Disanalah korban dikeroyok oleh enam pelaku dan dua rekannya yang saat ini masih buron.

Tak hanya dengan tangan kosong, pelaku juga memukul korban dengan pecahan keramik dan lampu neon.

Bahkan, leher korban juga dicekik menggunakan tali plastik oleh pelaku sampai korban tak sadarkan diri dan ditinggalkan di lokasi.

Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri mengatakan, total ada 30 adegan yang dijalani para pelaku.

Selama rekonstruksi ini, para pelaku juga didampingi oleh kuasa hukumnya.

"Dari rangkaian sebanyak 30 adegan semua berjalan lancar dari mulai kejadian awal, di tengah higga akhir. Semuanya melakukan adegan sesuai kejadian yang sebenarnya," kata Khoiri usai rekonstruksi, Kamis (5/12/2019).

Terkait motif dari para pelaku, Khoiri menyebut kasus ini berawal dari sebuah kesalahpahaman terhadap korban.

Pelaku menduga korban adalah informan yang kerap melaporkan ulah mereka kepada orang lain.

"Masih berubah-ubah keterangannya, tapi yang awal kita dapatkan boleh saya bilang ada salah sasaran, diduga sebagai informan kita tapi sejauh ini kami belum bisa mendalami keterlibatan itu," ujarnya.

Khoiri menambahkan, saat ini pihaknya juga masih memburu dua pelaku lain yang masih buron.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved