Kisah Siska Menjadi Waria di Usia Belasan, Hidup Menggelandang Jadi Pengamen Hingga Anak Punk
Yorstiv Satya Putra Dilli Koestianto (27) terlahir normal sebagai laki-laki, beranjak dewasa ia memutuskan menjadi waria. Ini kisahnya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
"Aku mulai sadar kalau lebih tertarik ke perempuan," sambung waria asal Surabaya itu.

Sewaktu sekolah dasar, Yorstiv belum berani berpindah gender.
Ia merasa masih terlalu dini untuk memutuskan hal ekstrem dalam hidupnya.
Barulah di usia 13 tahun dan tepat beberapa hari setelah lulus sekolah dasar, ia memutuskan ke Jakarta naik kereta api.
• Jelang Menikah, Video Syur Gadis Pegawai Laundry Malah Disebar Calon Suami
"Pas umur 13 tahun aku ke Jakarta turun di Jatinegara. Zaman dulu kan bisa nebeng kereta," jelasnya.
Selama setahun di Jakarta, tak ada pekerjaan tetap yang ia lakoni.
Apapun ia lakukan demi sesuap nasi, dari mengamen sampai jadi anak punk.
"Setahun di Jakarta, dulu hidupku jadi gelandangan. Enggak ada rumah, enggak ada tempat tinggal."
"Jadi pengamen pernah, jadi anak punk juga pernah," ungkap Siska.
Tak perduli bagaimana ia menjalani hidupnya, yang terpenting bagi Siska bisa menyambung hidup.
Sebab ia sebatang kara tinggal di Jakarta.
• Lihat Putri Nia Ramadhani Mikhayla Zalindra Joget di Pesta Ultah, Ardi Bakrie Mengaku Mulai Khawatir

Putuskan menjadi waria
Merasa penghasilannya tak menentu, Siska memilih untuk menjadi waria di usia 14 tahun.
"Karena sudah merasa kayak perempuan, akhirnya aku terjun langsung sekalian aja (jadi waria)," ungkap Siska.
Keputusannya memilih menjadi waria untuk menambah penghasilannya.
• Sebelum Tewas, Ibu Muda Ini Persilakan Suami Cari Istri Lagi Lewat Pesan di Facebook