Berepeda Keliling Jakarta Timur Jual Sayur & Buah, Kakek 69 Tahun Ini Bangun Rumah Untuk Keluarganya
Berkat keliling Jakarta Timur berjualan sayur dan buah, Kakek 69 tahun ini bisa bangun rumah untuk keluarganya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Genap berusia 69 tahun, Mursin pilih jalani hidup dengan berjalan kaki.
Keriput pada bagian wajahnya memang tak dapat membohongi usianya yang kini sudah senja.
Kondisi kakinya yang pecah-pecah juga menjadi saksi bisu jauhnya jarak yang ia tempuh dengan berjalan kaki.
Saat ini, di usianya yang tak lagi muda, Mursin masih berjuang dan menjual sejumlah sayuran dan buah-buahan di Jakarta Timur.
Meskipun sudah menggunakan sepeda ontel sejak beberapa tahun belakangan, Mursin tetap memilih berjalan kaki dan jarang menunggangi sepedanya.
• Persija Jakarta Butuh Poin Ini Untuk Aman dari Degradasi Liga 1, Laga Vs Madura United Jadi Penentu
• Mantan Pemain Malaysia Prediksi Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Vietnam di Final Sea Games 2019
• Tim Mobile Legends dan AoV Indonesia Hanya Raih Perak di Sea Games 2019 Meski Dominan di Penyisihan
"Ini pakai sepeda karena sudah enggak kuat mikul aja. Makanya tiap bawa sayur atau buah ya ditaruh aja di sini," katanya di Jakarta Timur, Senin (9/12/2019).
"Saya tuntun sepedanya. Kalau enggak kepepet saya pilih jalan kaki. Dari dulu lebih suka jalan kaki," sambungnya.
Sejak berhenti sekolah dasar (SD), Mursin sudah berdagang sayuran dan buah-buahan.
Kala itu, hasil jualannya ia gunakan untuk membantu ekonomi keluarganya.
Namun, tanpa disadari, pekerjaan itu justru menjadi sumber penghasilan yang ia nikmati dan tekuni.
"Dari dulu jualan seperti ini. Sempat berhenti sebentar karena jadi kuli bangunan aja di Grogol, abis situ jualan lagi. Ya gimana ya memang dari kecil senang berhitung dan jalan, jadi balik lagi ke sini (berdagang)," sambungnya.
Ia menuturkan saat masih muda, jualannya tak hanya sekitaran Jakarta Timur melainkan seluruh Jabodetabek.
Ia pun bisa menghabiskan waktunya dari pagi hingga malam hari untuk menjajakan jualannya.
"Biar kata sekarang banyak gedung dan bangunan, saya masih ingat jalanan Ibu Kota. Namanya senang jalan, jadi dulu jalan kaki kemana-mana sampai pulang malam sambil jualan," jelasnya.