Tren Penularan HIV di Jakarta Disebabkan Hubungan Sejenis Antar Lelaki Sangat Melonjak
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan tren penularan HIV terbesar terjadi pada hubungan lelaki seks dengan lelaki (LSL).
Sedangkan penyandang AIDS ada 7 orang untuk tahun 2018 dan 15 orang untuk tahun 2017.
"Kalau range usia mulai 16-40 tahun, tapi paling banyak angkatan kerja bahkan mulai menyasar ke usai produktif (remaja), SMP dan SMA sudah ada," ujar Dezi kepada Wartakota, Minggu (1/12/2019).
Dezei menjelaskan jika dilihat data, terjadi penurunan hampir mencapai 50 persen tiap tahunnya untuk kasus HIV/Aids.
Hal itu dikarenakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi terus berupaya mencegah penularan HIV/Aids dengan menggencarkan penyuluhan ke seluruh lapisan masyarakat khususnya anak-anak muda.
• Penyebaran HIV/AIDS di Banten Mayoritas Disebabkan oleh Hubungan Sesama Jenis
• Aksinya Kepergok, Maling Sepeda Motor di Pondok Kopi Tembaki Warga Pakai Senjata Api
"Kami juga rutin lakukan kegiatan mobile VCT oleh Puskesmas dibantu LSM untuk tes HIV. Biasanya kita lakukan di lokasi populasi resiko tinggi di tempat hiburan malam, karoke, panti pijat, SPA dan lainnya," ungkap Dezi.
Dezi juga meminta mereka yang positif HIV/Aids agar selalu minum obat antiretroviral (ARV) seumur hidup sehingga virus itu tak menularkan ke orang lain.
Kemudian, diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan minimal satu tahun dua kali.
"Setelah minum obat, harus periksa juga untuk memastikan virus itu pasif tidak aktif. Sehingga tidak menular ke orang lain," jelas Dezi.
Adapun penyebab terjangkit HIV/Aids, Dezi menerangkan dikarenakan perilaku bebas atau seks bebas hingga perilaku menyimpang.
Sebab, itu faktor utama dapat terjangkitnya virus HIV Aids.
Sementara penyebab penuluran virus HIV/Aids melalui penggunaan jarum suntik bersama bagi pengguna narkoba, berhubungan badan dengan penderita tanpa kondom, maupun dari air liur.
"Tapi itu semua tidak akan terjadi jika penyandang HIV/Aids rutin minum obat sehingga virusnya pasif. Kalau pasif virus tidak dapat menularkan, makanya penting minum obat tiap hari dan seumur hidup,"ucap Dezi.
Akan tetapi, lebih dari itu Dezi menambahkan masyarakat harus tetap memperhatikan norma sosial dan aturan agama. Sehingga tidak ada yang terjangkit virus itu dan tidak terjadi penularan.
"Tetaplah harus perhatikan norma yang ada di masyarakat. Ini kan rentan bagi mereka yang gonta ganti pasangan, LBGT, Waria atau pekerja seks. Jangan lupa juga jauhi narkoba, dan lakukan pola hidup sehat. Kasihan kalau generasi Indonesia banyak terkena HIV Aids, kasihan karena virus ini tidak bisa sembuh," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 105 Orang Kena HIV/AIDS di Kabupaten Bekasi, Terbanyak dari Kaum Homoseksual