Dianggap Langgar HAM, Petugas Keamanan yang Diduga Pukul Pasien Gangguan Jiwa Terancam Diberhentikan

Laurentius menegaskan tindakan petugas keamanan dalam video tersebut merupakan pelanggaran berat

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Direktur Utama RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Laurentius Panggabean 

Tangan kanan security tersebut memegangi kerah pasien sembari berkomunikasi menggunakan handy talkie yang dipegang di tangan kirinya.

Tak lama kemudian, datang lagi dua orang security lain yang berboncengan sepeda motor. 

Saat turun dari motornya, seorang security berpakaian batik terlihat memukul pasien tersebut.

Namun sayang tak terekam insiden apa yang menjadi penyebab security memukul pasien tersebut.

Setelah itu, pasien pria tersebut dibawa menggunakan sepeda motor. Sebelum motor melaju, pasien yang diapit oleh kedua security sempat kembali dipukul.

Penjelasan Pihak Rumah Sakit Jiwa

Laurentius membantah kronologi yang beredar dalam video yang viral tersebut.

Diketahui, dalam caption video yang beredar, salah satunya diposting di akun instagram @makassar_iinfo, disebutkan pasien diduga melarikan diri lantaran tak sanggup membayar tagihan.

"Sedih, diduga tidak bisa membayar tagihan, pasien ini kabur dari rumah sakit. Mirisnya lagi, pria yang berpakaian security lakukan kekerasan (10/12/2019)," tulis caption di akun Instagram tersebut.

Refleksi Hari HAM Sedunia, Mahasiswa Sebut Bekasi Belum Ramah Terhadap Perempuan dan Anak

Penjelasan Dirut RSJ Dr Soeharto Heerdjan Terkait Pemukulan Pasiennya oleh Petugas Keamanan

Laurentius menegaskan kaburnya pasien yang diketahui berinisial F (27) tak ada kaitannya dengan tagihan rumah sakit.

Dijelaskannya, pasien F melarikan diri saat sedang mengikuti kegiatan olahraga pagi di area rumah sakit.

Mengetahui hal tersebut pihak keamanan pun berusaha mengamankan F untuk kembali ke RSJ. Namun sayangnya ada kekerasan yang dilakukan petugas keamanan terhadap pasien yang saat itu berada di trotoar.

"Enggak benar itu (karena tak mampu bayar). Kalau pun mereka (pasien) orang tidak mampu, mereka akan kami bantu dan ditanggung rumah sakit," kata Laurentius saat dikonfirmasi di rumah sakit tersebut di Jalan Prof Dr Latumenten, Selasa (10/12/2019).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved