Di-PHK, Pramugari Garuda Diminta Tulis Surat ke Ari Askhara: Jika Mood Bapak Bagus Bisa Kerja Lagi
Selama sembilan tahun bekerja itu, ia menuturkan tak pernah melakukan kesalahan apapun hingga akhirnya tiba-tiba terkena PHK secara sepihak.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Merasa dapat perlakuan tak adil, Anggi mengaku bahwa kasusnya telah diproses di Suku Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi (Sudinakertrans) melalui mediasi kedua belah pihak.
• Orangtua Pensiunan Pertamina, Terungkap Kebiasaan Eks Dirut Garuda Ari Askhara & Keluarga di Kampung
"Kita sudah mediasi. Saat mediasi pertama, keputusan PHK telah diberikan Bapak AA (red: Ari Askhara) ke kami, orang manajemen bilang itu keputusannya."
"Di mediasi kedua, manajemen menyarankan untuk menuliskan permohonan maaf atas tindakan itu sehingga kalau mood Bapak bagus, maka akan diterima kembali bekerja," jelas Anggi Ardana Neswari.

Selain itu, Anggi mengutarakan, saat manajemen memberitahu keputusan PHK itu dari Ari Askhara maka ia tak ada berpikiran macam-macam.
"Saya orangnya polos jadi saya percaya saja omongannya dan tak mau negative thingking terhadap mereka. Mereka sendiri bilang ini kehendak Bapak AA," imbuh Anggi Ardana Neswari.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Garuda Indonesia belum buka suara terkait pengakuan Anggi Ardana Neswari.
• Bahas Kasus Garuda dengan Arya Sinulingga, Poyuono Disemprot Karni Ilyas: Ini Bukan Warung Kopi!
SIMAK VIDEONYA:
Borok Ari Askhara Dibeberkan Awak Kabin
Menteri BUMN Erick Thohir memecat I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari posisi Direktur Utama Garuda Indonesia.
Adapun pencopotan Ari Askhara ini dilatarbelakangi oleh temuan Bea dan Cukai atas motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda berjenis Airbus A3330-900 Neo.
Hadir sebagai narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin membeberkan borok Ari Askhara.
Zaenal Muttaqin mengatakan Ari Askhara dapat dengan mudah merotasi dan merolling karyawan.
Padahal karyawan tersebut sudah lama menjabat di suatu tempat dan memberikan performa terbaik.
Padahal sebenarnya ada aturan tersendiri ketika menempatkan seseorang di jabatan tertentu dan harus dilihat kapasitasnya.
Selain itu, Zaenal Muttaqin menjelaskan ada seorang pekerja yang tidak tahu urusan unit lain, namun ditempatkan di unit tersebut.
"Contoh teman-teman kami yang tidak tau tentang persoalan catering itu ditunjuk di caterring, menjadi VP di ACS (Aerowisata Catering Services)," ungkapnya.
Keanehan lainhnya, disebutkan Zaenal Muttaqin yakni terkait beberapa peraturan yang janggal dan tidak sesuai dengan aturan sebelumnya.