Didatangi Hakim PN Medan di Malam Hari Sebelum Tewas, Maimunah Sebut Ada Orang Berbadan Tegap
Maimunah mengaku, Jamaluddin sempat memanggilnya sampai tiga kali ketika datang ke rumah.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Kemudian, lama tak dibukakan pintu, rombongan Jamaluddin pulang setelah 15 menit di depan rumah Maimunah.
"Orang itu pergi kira-kira setelah 15 menit, saya merasa tak ada kepentingan untuk menjumpai," tegas Maimunah.
Keesokan harinya pada Jumat (29/11/2019), Maimunah kaget mendengar kabar Hakim PN Medan Jamaluddin ditemukan tewas di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.
Saat itu Maimunah mendapatkan kabar tersebut dari WhatsApp.
• Ari Askhara Didesak Mundur Jadi Komisaris Utama di 6 Anak Cucu Garuda Indonesia, Ini Faktanya
"Besoknya saya dapat info dari kawan di WhatsApp hampir jam 7 malam, Pak Jamal meninggal. Saya terkejut, bergetar badan saya, ada apa?" tegas Maimunah.
Maimunah lantas bertanya-tanya pada dirinya sendiri tentang kedatangan hakim Jamaluddin, pada malam sebelum kematiannya.

"Saya merasa jantungan, kenapa tengah malam itu dia datang ke rumah saya. Dia (Jamaluddin) kan bisa berteriak kalau memang ada sesuatu malam itu."
"Saya berpikir pada saat itu datar-datar aja. Saya tidak ada berpikir ke situ (dibunuh). Jumatnya kejadian jadi buat saya berpikir ada apa dengan saya, ada apa dengan dia (Jamaluddin), kenapa saya didatangin," ungkap Maimumah.
Atas kejadian itu, Maimunah kemudian menuturkan keterangan ke polisi pada 1 Desember 2019.
• Momen Nia Ramadhani Tak Bisa Buka Pintu Kamarnya, Saran Magika Buat Istri Ardi Bakrie Ngakak
"Apa yang terjadi tersebut, Senin tanggal 1 saya sudah menghadap (polisi), saya merasa tidak nyaman," cetusnya.
Sebagai orang yang memiliki pendidikan hukum, Maimunah memperkiraan bahwa kehadiran hakim Jamaluddin saat itu adalah untuk mempertanyakan hubungan dirinya dengan Hakim Jamaluddin.
Bahkan ia menduga apabila malam itu membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan hakim Jamaluddin.
"Sepertinya di malam itu ada yang mau minta dikonfrontir antara saya dan Pak Jamal."
"Padahal saya tidak punya hubungan apa-apa, berarti kalau malam itu mereka menjemput saya dan buka pintu, kemungkinan keselamatan saya terancam," terangnya.