Kasus Meninggalnya Menwa Saat Latihan, Keluarga Tak Lapor Polisi
keluarga menerima musibah yang terjadi karena Bagaskara memang memiliki riwayat penyakit.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Keluarga mahasiswa satu kampus swasta di Jakarta Timur yang meninggal saat ikut pelatihan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada Sabtu (14/12/2019) tidak melapor ke polisi.
Kapolsek Pulogadung Kompol Lindang Lumban mengatakan pihak keluarga menerima musibah yang terjadi karena Bagaskara memang memiliki riwayat penyakit.
"Enggak, enggak ada. Dari pihak keluarga sudah menerima karena mereka tahu anak itu dalam keadaan sakit," kata Lindang saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (16/12/2019).
Merujuk keterangan orang tua almarhum, dia menyebut korban memiliki riwayat penyakit jantung yang diduga jadi sebab kematian.
Lindang menuturkan pihak keluarga almarhum kini tak ingin musibah yang menimpa mereka dibesar-besarkan karena sudah ikhlas.
"Anak tersebut menurut orang tuanya ada riwayat penyakit jantung. Beliau sudah menerima bahwa itu adalah musibah. Keluarga juga tidak mau diberitakan karena tidak ingin arwah anaknya terganggu," ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus korban awalnya mengikuti pelatihan baris-berbaris (PBB) pada Sabtu pagi.
Korban sempat disarankan agar tak ikut kegiatan karena sakit lalu diminta beristirahat oleh panitia kegiatan Menwa.
Setelah beristirahat, korban mengeluhkan sakit di bagian dadanya hingga diberi pertolongan berupa bantuan oksigen.
• Pemerintah Kota Tangerang Pantau Pedagang Nakal Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru
• Mobilnya Terparkir di Kelurahan, Lurah Jelambar Tak Bisa Ditemui
Korban akhirnya dibawa ke RSUD Cempaka Putih, Jakarta Pusat namun sesampainya di sana dinyatakan meninggal oleh dokter.
"Menurut keterangan dokter RSUD Cempaka Putih bahwa almarhum merupakan penderita jantung lemah," tutur Yusri.