Pria di Pontianak Ditemukan Mati Berdiri Tersangkut di Pagar: Begini Penjelasan dari Segi Ilmiah
Sesosok laki-laki ditemukan meninggal dunia dalam posisi tegak atau berdiri dan tersangkut di pagar besi rumah milik satu di antara warga.
Umumnya kaku mayat mulai perlahan terjadi 3 sampai 4 jam setelah meninggal.
Tubuh akan benar-benar kaku total setelah 7 sampai 12 jam.
Setelah kira-kira 36 jam atau dua hari sesudahnya, otot-otot yang kaku pun akan melemas kembali.
Pelemasan otot-otot ini memicu usus untuk mendorong dan membuang sisa-sisa racun dan cairan keluar dari dalam tubuh.
Namun, risiko seseorang untuk meninggal dalam keadaan berdiri kaku akan lebih tinggi bila sesaat sebelum kematian tubuhnya telah menghabiskan ATP dalam jumlah banyak.
Misalnya dengan melakukan olahraga berat saat tubuh sudah kelelahan.
Tubuhnya akan lebih cepat kekurangan oksigen sehingga ATP menipis dengan cepat.
Akhirnya tubuh akan lebih cepat atau langsung mengalami kekauan saat meninggal.
Inilah yang menyebabkan seseorang bisa mati berdiri mendadak.
Pada kasus yang pernah terjadi oleh prajurit asal Jepang, oksigen dan ATP menipis karena berkelahi melawan ratusan tentara dan tubuhnya penuh tertancap begitu banyak anak panah dari musuh.
Seseorang yang mengalami luka dalam yang menempel di badan (seperti panah-panah yang menancap menembus tubuh) dapat menjaga postur tubuh mayat tetap dalam posisi berdiri dan tidak menekuk saat meninggal.
Penemuan Pria Mati Berdiri
Warga Jalan Untung Surapati, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), mendadak heboh, Selasa (17/12/2019) pagi WIB.

Sesosok laki-laki ditemukan meninggal dunia dalam posisi tegak atau berdiri dan tersangkut di pagar besi rumah milik satu di antara warga.
Kejadian menghebohkan ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.