Pelajar SMK Bunuh Pria Berusia 49 Tahun, Dendam sejak 6 Tahun Lalu Jadi Pemicunya
"Saya dendam sejak kecil, sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD," ujar MR, pelajar SMK yang bunuh seorang pria bernama Yasin Fadilla (49).
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - "Saya dendam sejak kecil, sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD," ujar MR, pelajar SMK yang bunuh seorang pria bernama Yasin Fadilla (49).
MR (18) dendam kepada Yasin karena kejadian 6 tahun silam.
Saat masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD), MR mendengar hal yang membuatnya menyimpan dendam sampai menusuk Yasin.
"Ibu saya dulu diperkosa sama dia. Itu saya dengar sendiri saat saya masih SD. Ada Pak RT dan warga datang ke rumah dan minta damai saat itu. Nah, itu dendam saya sampai sekarang," kata MR setelah polisi berhasil mengamankannya, Kamis (19/12/2019).
Alhasil karena perbuatan Yasin kepada ibu MR dulu, hal itu menjadi alasan pelaku dendam hingga hilangkan nyawa korban pada Senin, (16/12/2019).
Seusai menusuk pelaku pemerkosaan almarhum ibunya, MR sempat kabur ke rumah saudaranya yang tak berpenghuni.
Namun tak lama, MR berhasil diringkus Satreskrim Polres Pasuruan, Selasa (17/12/2019).
Yasin berniat berkunjung ke rumah tetangga
Kejadian itu bermula saat Yasin berniat mengunjungi rumah tetangganya.
• Nagita Slavina Alami Insiden saat Borong Sepatu di Swiss, Istri Raffi Ahmad Tersentak: Astagfirullah
Sebenarnya antara Yasin dan MR masih bertetangga, keduanya merupakan warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Saat Yasin berkunjung ke rumah tetangganya, MR telah mengamati pergerakan korbannya dan memantau menggunakan sepeda angin.
Sepeda tersebut dipinjam dari temannya.
MR mengambil pisau dan kembali berjaga-jaga di lokasi dekat korban berada.
Saat perjalanan pulang, Yasin tetiba dihadang MR yang mengenakan penutup wajah kala itu.
MR langsung melakukan penusukan dan sempat dikejar oleh warga.
Namun MR berhasil melarikan diri.
• Teka-teki Sosok Suami Vanessa Angel, Lucinta Luna Beberkan Seorang Pria: Dia Pernah Cerita Sama Aku
Sementara Yasin meninggal dunia saat berada di IGD rumah sakit diduga karena mengalami pendarahan yang hebat.
Hubungi adik
Setelah penusukan tersebut, MR melarikan diri pergi dari lokasi.
Ia sempat bersembunyi di rumah saudaranya yang kosong dan tak lagi berpenghuni.
Tak lama, MR langsung menghubungi sang adik kandungnya untuk meminta uang.
"Dia minta uang ke adiknya dan minta diantar ke Ngoro, Mojokerto," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan seperti yang dikutip TribunJakarta.com dari Surya.co.id.
MR naik bus kuning ke arah Terminal Mojokerto dari Ngoro, setelah itu ia naik bus menuju Kediri.
Rofiq menjelaskan, MR ditangkap saat berada di rumah kerabatnya di Kediri tak sampai 1x24 jam setelah dirinya kabur.
Follow juga:
Pisau sudah disimpan selama sebulan
Berdasarkan keterangan para saksi disandingkan dengan keterangan tersangka, Rofiq menjelaskan bisa disimpulkan pembunuhan ini sudah disiapkan.
Masih kata Rofiq, MR telah menyiapkan pisau untuk menusuk Yasin sejak sebulan sebelum ia menyerang korban.
"Pisau itu disimpan di dalam kamarnya. Begitu dia tahu kalau korban ini datang ke rumah dekat dengan rumahnya, pelaku langsung menyiapkannya," kata Rofiq.
Selain itu, Rofiq menjelaskan, MR sempat mengintai korban sebelum terjadinya penusukan.
"Dia ikuti pergerakan korban. Setelah itu, tersangka mengambil pisau yang sudah disiapkan di rumah. Dan kembali berjaga - jaga di dekat lokasi korban berada," ucap Kapolres.
Khilaf
Di depan awak media, MR mengakui perbuatannya.
Ia juga mengaku khilaf telah menghilangkan nyawa Yasin.
Rofiq menyebutkan motif pembunuhan ini telah terungkap yakni karena dendam.
"Dendamnya masalah keluarga. Ini pembunuhan berencana, tersangka masih duduk di bangku SMK, statusnya pelajar," kata Rofiq.
Saat ini MR telah ditangkap dan harus mempertanggungjawabkan tindakan secara hukum.
(TribunJakarta.com/ Surya.co.id)
