Sulis Tewas Tercabik Harimau, Sang Paman Selamat Baca 'Mantra' Pengusir

Cerita Katemin yang berhadap-hadapan dengan harimau di ladang kopi membuat Ratemi seketika ingat Sulis putrinya yang izin mandi dekat ladang durian.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Muji Lestari
TRIBUNSUMSEL.COM/IKA ANGGRAENI
Ratemi, Ibunda Sulis yang Diterkam Harimau di Muara Enim 

Sekian jam pencarian, warga menemukan jasad Sulis diawali dengan ceceran darah di rerumputan pada Sabtu dini hari WIB.

Jasad Sulis dalam kondisi terluka bekas terkaman binatang buas.

Ratemi tak bisa berkata-kata, begitu juga suaminya.

"Saya hanya bisa memandangi dia saja. Saya lihat kaki kiri dan kanan anak saya sudah putus," kata Ratemi.

Ratemi dan Purwanto mencoba ikhlas dan harus mengasuh Reka Wijaya (9), anak Sulis. 

Selama ini Sulis lah yang mengasuh Reka, sejak ditinggal cerai suaminya.

"Kasihan Reka, masih kecil sudah ditinggal ibunya untuk selama-lamanya," sambung Ratemi.

Tak pernah terlintas sedikit pun Ratemi akan kehilangan Sulis selamanya. 

"Mungkin ini sudah suratan anak kami," katanya.

Saat mendengar cerita istrinya tentang Sulis menghilang di pemandian, Purwanto mencoba berpikir positif.

Tapi, ia tak bisa membohongi hatinya karena hilangnya Sulis petanda buruk.

"Pikiran pasti, sudah berurusan dengan nyawa dan ada hal yang buruk sudah menimpa anak saya," kata Purwanto.

Kematian Sulis diterkam harimau membuat Katemin tak bisa berkata-kata.

Ia menduga harimau yang beradu pandang dengan jarak 60 sentimeter adalah harimau yang menerkam keponakannya itu.

"Saya sama sekali tidak tahu dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved