Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

Warga Makasar Jakarta Timur: Sampah Banjir Sekarang 3 Kali Lipat Lebih Banyak dari Biasanya

Sedikitnya 870 kepalan keluarga (KK) warga RW 07 Kelurahan/Kecamatan Makasar Jakarta Barat terdampak banjir luapan Kali Cipinang.

Penulis: Bima Putra | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tumpukan sampah di permukiman warga RW 07 Kelurahan/Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Sedikitnya 870 kepalan keluarga (KK) warga RW 07 Kelurahan/Kecamatan Makasar Jakarta Timur terdampak banjir luapan Kali Cipinang pada Rabu (1/1/2020).

Meski banjir sudah surut, warga belum sepenuhnya bernafas lega karena harus membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah imbas banjir.

Subarjo (67), satu warga setempat mengatakan jumlah sampah imbas banjir kali ini terburuk bila dibanding musibah banjir di tahun sebelumnya.

"Kalau soal tinggi banjir pernah lebih tinggi, tapi kalau buat jumlah sampah ini yang paling banyak. Jauh lebih banyak sampah sekarang ini," kata Subarjo di Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).

Banyaknya tumpukan sampah tak lepas dari perabot dan barang elektronik warga yang tak sempat diselamatkan saat banjir menjamah.

Beda dengan banjir luapan Kali Cipinang di tahun-tahun sebelumnya yang jenis sampah lebih didominasi sampah plastik.

"Ini dari mulai kasur, laptop, TV, semua rusak dan langsung dibuang warga. Selama puluhan tahun saya tinggal di sini baru sekarang sampah sebanyak ini," ujarnya.

Saat debit Kali Cipinang meluap pada Rabu dini hari, Subarjo menyebut warga masih dalam euforia perayaan tahun baru 2020.

Kala itu, warga di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08 dan RT 09 hanya sempat menyelamatkan sejumlah barang dan anggota keluarganya.

"Dari Kamis siang sih banjir sudah mulai surut, tapi baru mulai kerja bakti hari Minggu ini. Sebelumnya cuman bersihin rumah masing-masing saja," tuturnya.

Pernyataan Subarjo perihal jumlah tumpukan sampah imbas banjir di hari pertama tahun baru 2020 dibenarkan Teten Rustam (44).

Meski baru empanadas tahun bermukim di wilayah RW 07, dia sudah terbiasa dengan banjir luapan Kali Cipinang yang membentang di permukiman warga.

"Jumlah sampah sekarang tiga kali lipat dibanding banjir biasanya. Memang banyak perabot dan barang elektronik warga yang rusak," kata Teten.

Dia mencontohkan kasur keluarganya yang kini sudah tak bisa digunakan karena terjamah lumpur dan bau anyir imbas banjir.

Namun dia masih beruntung karena sempat menyelamatkan barang-barang elektronik miliknya sehingga tak berujung jadi sampah.

"Kalau elektronik yang rusak itu DVD, TV Alhamdulillah selamat. Banyak sih warga yang barang-barang elektroniknya rusak terendam banjir," lanjut dia.

Banyaknya tumpukan sampah di permukiman RW 07 pun membuat kerja bakti yang dilakukan personel gabungan makan waktu lama.

Personel TNI-Polri, PPSU, UPK Badan Air, Sudin SDA, Sudin Bina Marga, Sudin Lingkungan Hidup, Damkar, dan lainnya harus pontang-panting.

Meski kerja bakti di permukiman warga RW 07 yang diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB.

Tumpukan sampah yang menghalangi akses masuk warga RW 07 ke rumahnya baru berangsur berkurang sekira pukul 11.00 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved