Gedung 4 Lantai Ambruk

Gedung Ambruk di Palmerah Usianya Sudah Seperempat Abad, Warga Sekitar Masih Was-was Puing Jatuh

Umur gedung ambruk di Palmerah Jakarta Barat sudah berusia 25 tahun, polisi masih selidiki dugaan kelalaian hingga warga sekitar was-was.

Penulis: Suharno | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Lokasi Bangunan ambruk di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat usai dirobohkan, Selasa (7/1/2020). 

Warga Jalan Tali RT 06 dan RT 04 RW 09 Kelurahan Kota Bambu Selatan yang lokasinya berada tepat di samping bangunan ambruk meminta pemerintah setempat serta pihak terkait tak lepas tangan dalam penanganan masalah ini.

Warga pun tampak berkumpul di Jalan Tali tepat di belakang garis polisi untuk mempertanyakan nasib penanganan masalah ini.

Warga Jalan Tali Palmerah Jakarta Barat minta evakuasi gedung ambruk dilakukan hingga tuntas.
Warga Jalan Tali Palmerah Jakarta Barat minta evakuasi gedung ambruk dilakukan hingga tuntas. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Pasalnya, sisa bangunan tersebut belum diratakan seluruhnya sehingga membuat warga khawatir sisa bangunan akan menimpa tempat tinggal mereka.

Pantauan TribunJakarta.com Pukul 13.20 WIB, sisa bangunan ambruk memang belum diratakan semuanya.

Hanya bangunan di lantai 4 dan lantai 3 yang sudah dirobohkan namun sisa bangunan masih dibiarkan menumpuk di gedung tersebut.

Sedangkan dua alat berat ekskavator dan bronto skylift yang kemarin digunakan untuk merobohkan gedung tersebut saat ini sudah tak terlihat di lokasi.

Petugas dari Bina Marga atau pun tim SAR juga sudah tak terlihat di lokasi.

Hanya ada beberapa polisi saja yang masih berjaga di lokasi kejadian.

"Ini warga minta ini segera dibongkar semua, jangan cuma setengah-setengah nanti kalau misalkan roboh lagi gimana, yang ada warga juga yang jadi korban," kata Ketua RT 06 RW 09, Hermansyah, Selasa (7/1/2020).

Hermansyah mengatakan, akibat ambruknya gedung ini ada beberapa warganya yang harus mengungsi lantaran takut tertimpa reruntuhan.

Sedikitnya, ada tujuh rumah, satu cafe dan satu kantor yang terdampak dari ambruknya gedung tersebut.

"Karena warga kan tidak mengerti bagamana prosedurnya jadi kami minta instansi terkait harus tanggung jawab," kata Suratman, salah satu warga yang rumahnya terdampak reruntuhan.

Akses Utama

Selain takut menimpa rumah warga, sisa reruntuhan yang belum dibersihkan di Jalan Tali membuat aktivitas warga terganggu.

Sebab, Jalan Tali merupakan akses utama bagi warga di dua RT di Jalan Tali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved