Sisi Lain Metropolitan

Kisah Inih, Penjual Opak di Condet: Sempat Miliki Pabrik dan Kenalkan Kue Sarang Burung Pertama

Sempat miliki pabrik kue, Inih (70) jalani masa tua dengan berjualan opak di depan Evi Parfum, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Inih, penjual opak, makaroni dan emping di Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur bersama anaknya Yani, Selasa (7/1/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Sempat miliki pabrik kue, Inih (70) jalani masa tua dengan berjualan opak di depan Evi Parfum, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Di usianya yang senja, ingatan Inih tentang masa mudanya masih sangat jelas.

Pendengaran yang menurun akibat faktor usia tak mempengaruhi daya ingatnya sama sekali.

Raut wajah ceria dan serius, Inih mulai menceritakan kehidupannya sewaktu muda hingga ke-4 anaknya sudah menikah dan ia memiliki cucu.

Dijelaskannya, Inih sudah merantau ke Jakarta sejak tahun 1960-an.

Kehidupan di Cirebon yang serba pas-pas dan bekerja sebagai penjual kue yang dibuat oleh orang tuanya tak lagi ia lanjutkan usai menikah dengan almarhum suaminya, Sarim.

"Sampai di Jakarta saya jualan bareng kakak di Tanah Abang. Saat itu yang saya jual ialah beraneka ragam kue kering," katanya saat ditemui di Kampung Kramat RT 5/15, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020).

Sembari mengumpulkan uang untuk modal, akhirnya Inih berjualan kue kering selama bertahun-tahun.

Selanjutnya, di tahun 1968, Inih dan sang suami memberanikan diri membuka usaha sendiri.

"Kalau di daerah saya namanya Kremes. Tapi di sini bilangnya kue sarang burung. Dari ubi yang diparut halus, saya jualan itu. Dulu harga perkilo ubinya masih Rp 25," sambungnya.

Menurut satu diantara anak Inih yang bernama Ahmad Yani, saat itu usaha ibunya tak memiliki saingan.

Sampai akhirnya pemasaran kue sarang burung mencapai era kejayaannya di tahun 1970.

"Awalnya usaha rumahan, tapi akhirnya jadi pabrik dan miliki belasan karyawan," jelas lelaki yang akrab disapa Yani.

"Ibu saya yang pertama kali kenalkan kue sarang burung di kawasan Kramat Jati. Makanya miliki banyak pelanggan saat itu," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved