Sisi Lain Metropolitan
Kisah Inih, Penjual Opak di Condet: Sempat Miliki Pabrik dan Kenalkan Kue Sarang Burung Pertama
Sempat miliki pabrik kue, Inih (70) jalani masa tua dengan berjualan opak di depan Evi Parfum, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
"Dulu tuh penghasilan Rp 2 ribu perhari besar banget. Nah sekira segitu penghasilan orang tua saya saat itu," tambahnya.
Lambat laun, banyak saudara dan kerabat yang belajar membuat kue sarang burung seperti Inih.
Akhirnya tepat di tahun 1978, usaha yang dirintis Inih dari nol ini bangkrut akibat persaingan dagang yang tinggi.
"Istilahnya ada yang jatuhin harga jual. Akhirnya 2 rumah yang dibeli oleh ibu selama punya pabrik di kontrakin dan kita semua balik ke kampung," ungkap Yani.
Selama 1978-1990, Inih beserta keluarganya menjalani hidup dengan berjualan kue kering serta serabi.
Keahlian Inih yang pandai membuat kue selalu menjadi berkah bagi keluarganya.
Melalui jemarinya, keluarganya bisa bertahan hidup dari hasil kue-kue buatannya.
Kembali ke Jakarta
Selama 12 tahun di Cirebon, keadaan ekonomi keluarga Inih mulai stabil.
Akhirnya di tahun 1991, Inih beserta keluarganya kembali lagi ke Jakarta dan mencoba peruntungan dengan menjual berbagai macam kue kering.
"Saya mulai jualan lagi. Di awali kue sarang burung tadi. Baru jualan yang lainnya," kata Inih.
Meski tak mengingat penghasilannya kala itu, Inih mengatakan pendapatannya kala itu cukup lumayan dan dapat menyekolahkan anak-anaknya.
Sampai puncak kegagalannya kembali terjadi ketika tahun 1998.
"Pas krismon itu harga-harga mulai melambung. Akhirnya usaha saya kembali bangkrut lagi," lanjutnya.
Dua kali diterpa kegagalan yang menyakitkan, Inih mengatakan tetap gigih dan tak ingin menyerah hingga saat ini.