Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Pelajar Korban Banjir di Kampung Pulo Masih Butuh Bantuan Perlengkapan Sekolah
Pelajar warga RW 03 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir Kali Ciliwung masih membutuhkan bantuan perlengkapan sekolah.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pelajar warga RW 03 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir Kali Ciliwung masih membutuhkan bantuan perlengkapan sekolah.
Ketua RT 13/RW 03 Endin sedikitnya 60 anak di wilayahnya kini membutuhkan bantuan pakaian seragam, buku, sepatunya dan lainnya.
"Sebenarnya sudah ada bantuan buku dan seragam, tapi kurang. Kemarin yang baru dapat sekitar 25 anak, sisanya belum," kata Endin di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020).
Kisaran 60 anak warga Kampung Pulo yang belum mendapat bantuan perlengkapan sekolah terdiri dari pelajar SD, SMP dan SMA.
Beruntung pihak sekolah tempat mereka belajar memberi keringanan untuk masuk sekolah meski tak mengenakan seragam.
"60 anak yang belum dapat bantuan itu warga RT 13 saja, kalau keseluruhan RW 03 saya belum tahu jumlahnya. Tapi anak-anak sudah masuk sekolah," ujarnya.
Namun karena warga masih sibuk membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah imbas banjir pada Rabu (1/1/2020).
Endin menuturkan belum melaporkan kurangnya bantuan perlengkapan sekolah ke Lurah Kampung Melayu atau Camat Jatinegara.
"Kita masih fokus bersih-bersih rumah dulu, jadilah belum lapor. Mungkin nanti setelah rumah warga hampir bersih saya baru lapor ke pak RW," tuturnya.
Satu warga RT 13/RW 03 Kelurahan Kampung Melayu yang kini bingung memenuhi kebutuhan sekolah anaknya yakni Mahfudin (40).
• Reynhard Sinaga Pemerkosa Pria di Inggris: Uang Tak Pernah Habis Buat Liburan Hingga Reaksi UI
• Tercatat Jadi Alumni Teknik Sipil, Universitas Indonesia Kutuk Perbuatan Reynhard Sinaga
Dia berharap Pemprov DKI Jakarta atau relawan lainnya sudi membantu kecukupan perlengkapan sekolah bagi warga Kampung Pulo.
Pasalnya saat banjir dengan ketinggian nyaris empat meter merendam, perlengkapan sekolah dan harta lainnya hanyut terseret arus.
"Tadi saya antar anak saya sekolah juga enggak pakai seragam, karena belom kebagian bantuan seragam. Anak saya ada tiga, sekolah TK, SD, dan SMP," kata Mahfudin.