Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Masih Mengungsi, Korban Banjir di Cililitan Butuh Bantuan Makanan Siap Saji dan Medis
Ketua RW 07 Noer Ali mengatakan bantuan diperlukan karena warga masih pontang-panting membersihkan lumpur dan sampah imbas banjir.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Bantuan makanan siap saji dan air minum masih dibutuhkan warga RW 07 Kelurahan Cililitan, Kramat Jati yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung.
Ketua RW 07 Noer Ali mengatakan bantuan diperlukan karena warga masih pontang-panting membersihkan lumpur dan sampah imbas banjir.
"Kalau kasih makanan jadi lebih bagus, karena warga capek jadi bersih-bersih rumah. Dan sebagian warga masih ada yang mengungsi karena rumahnya kotor," kata Noer di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/1/2020).
Sejak mengungsi pada Rabu (1/1/2020), warga memang dapat bantuan makanan dari pemerintah dan berbagai kelompok relawan.
Namun banyaknya jumlah warga yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung membuat bantuan tak sepenuhnya cukup.
"Ada 901 KK (kepala keluarga) yang terdampak banjir, jumlah jiwanya 2.608. Ketinggian air kemarin 1,5-4,5 meter. Banjir baru surut hari Jumat," ujarnya.
Selain makanan siap saji, air minum, Noer menuturkan bantuan medis dan perlengkapan bayi juga dibutuhkan warga.
Pasalnya mayoritas warga RW 07 kini terserang gatal-gatal lantaran kondisi permukiman warga yang masih kumuh imbas banjir.
"Obat-obatan seperti anti biotik, betadin kalau ada yang kasih ya kita terima kasih banget. Terus minyak telon untuk bayi juga butuh," tuturnya.
Sementara perihal bantuan perlengkapan sekolah, Noer menyebut sudah melapor ke Pemkot Jakarta Timur agar dikirim bantuan.
• Tak Kenal Luthfi Remaja Pembawa Bendera, Ormas Bang Japar Beri Dukungan di PN Jakarta Pusat
• Hasil Malaysia Masters 2020: Kalah, Praveen/Melati dan Siti/Ribka Gagal ke 16 Besar
• Persija Jakarta Disarankan Rekrut Fakhri Husaini Sebagai Pelatih Musim Depan
Namun anak-anak warga RW 07 Kelurahan Cililitan masih harus bersabar karena bantuan yang diminta belum dikirim.
"Pasti butuh waktu juga kan untuk menyiapkan bantuan, yang penting saya sudah lapor soal kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anak," lanjut Noer.