Gado-gado Bon Bin Legendaris Cikini: Bumbu Rahasia Ditawar Puluhan Juta dan Jadi Langganan Gus Dur
Berdiri sejak tahun 1960, Gado-gado Bon Bin hingga kini tak kehilangan hati para pelanggannya. Satu diantaranya Gus Dur dan Tjahjo Kumolo
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Bumbu kacang itu mengguyur sayur-sayuran itu.
Hadi kemudian meletakkan seporsi gado-gado itu ke meja dekat kasir untuk diantarkan oleh pelayan.
Bumbu Rahasia yang Disiram

Hadi mengatakan bisa dibilang gado-gado Bon Bin ini disajikan dengan cara berbeda dengan kebanyakan penjual gado-gado lainnya, terutama pada bumbu.
Ia menjelaskan bumbu gado-gadonya telah disiapkan terlebih dahulu.
"Jadi kita persiapkan sehari sebelum jualan, besoknya tinggal kita siram. Makanya namanya Gado-gado Bon Bin siram," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (10/1/2020).
Menyoal bumbu gado-gado, Hadi menjelaskan bahwa itu dibuat oleh resep warisan ibunya yang pintar masak.
Dulu, lanjutnya, bumbu itu diciptakan dengan cara ditumbuk.
Seiring bergeraknya zaman, bumbu kacang itu digiling dengan mesin.
"Kalau dulu ada tukang tumbuknya sendiri dalam membuat bumbu kacang. Dia datang untuk numbuk aja. Alat tumbuknya kayak buat numbuk padi," tambahnya.
Dimakan Bareng Kerupuk Udang
Berbeda dari pedagang gado-gado lainnya, sepiring gado-gado Bon Bin dimakan bersama dengan kerupuk dan emping.
Menurut Hadi, penyajian dengan kerupuk udang menjadi salah satu yang berbeda.
"Khasnya itu juga di sini pakai kerupuk udang dan emping. Enggak tahu saya kenapa, ibu saya dulu sudah pakai itu," katanya.
Uniknya lagi, bila memesan gado-gado dengan lontong, Hadi hanya memberikan tiga potong saja untuk satu porsi.