Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

Perabotan Rumah Tangga Rusak Akibat Banjir, Dinas LH DKI Akui Masih Ada Timbunan Sampah di Jakbar

Ia menjelaskan, tumpukan sampah itu berasal dari perabot atau barang-barang milik warga yang rusak akibat terendam banjir.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Petugas kerja bakti angkuti sampah di wilayah RW 01 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Andono Warih tak menampik kabar yang menyebut masih ada tumpakan sampah di kemukiman warga di wilayah Jakarta Barat.

Ia menjelaskan, tumpukan sampah itu berasal dari perabot atau barang-barang milik warga yang rusak akibat terendam banjir.

"Barang-barang yang rusak dikeluarkan dari rumah dan saat ini dibeberapa lokasi hal tersebut menyebabkan tumpukan sampah," ucapnya, Minggu (12/1/2020).

Sampai saat ini, Andono pun mengaku, pihaknya belum bisa memprediksi berapa banyak sisa sampah di wilayah Jakarta Barar yang belum diangkut.

Meski demikian, ia menyebut telah melakukan observasi terkait kemunculan timbunan sampah tersebut.

Ia menjelaskan, setelah banjir surut, biasanya masyarakat membutuhkan waktu satu sampai dua hari untuk membersihkan sisa lumpur di rumah mereka.

"Saat itu, perabotan dan barang-barang rusak tidak langsung dikeluarkan, mereka berharap masih bisa dipakai," ujarnya.

Setelah berusaha memperbaiki perabotan rumah yang terendam banjir, barulah masyarakat biasanya membuang barang yang benar-benar tidak bisa digunakan lagi.

Barang-barang inilah yang kemudian disebut Andono menyebabkan tumpukan sampah di beberapa lokasi terdampak banjir.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, saat diwawancarai Wartawan, di sela-sela rapat Komisi D DPRD DKI, Jumat (1/11/2019).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, saat diwawancarai Wartawan, di sela-sela rapat Komisi D DPRD DKI, Jumat (1/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

"Ketika benar-benar tidak bisa diperbaiki lagi, barulah barang-barang rusak itu dikeluarkan dari rumah," kata Andono.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas LH DKI Jakarta hingga Sabtu (11/1/2020) lalu berhasil mengakut 106.898,95 ton sampah.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 50 persen sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang merupakan sampah sisa banjir.

61 ribu ton sampah pascabanjir

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mencatat, pihaknya telah mengakut 106.898,95 ton sampah hingga 11 Januari 2020.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved