650 Personel Gabungan TNI/Polri Bersiaga Jaga Demo di Gedung DPR-MPR

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, menyebut 650 personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sekitar gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat.

TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Kondisi terkini di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019). 

Aksi serupa, lanjutnya, juga akan diselenggarakan pada provinsi lainnya.

Di antaranya Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Sumatera Utara.

Begitu juga di Kepuluan Riau, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, dan beberapa provinsi lain.

“Sebelumnya, aksi ini kami rencanakan pada 16 Januari 2020. Tetapi karena pada tanggal itu anggota DPR RI masih berada di dapil, aksi kami undur menjadi tanggal 20 Januari," jelas Iqbal.

Jalan Ambles Karena Pipa Bocor, Angkasa Pura Klaim Stok Air Bandara Soekarno-Hatta Masih Normal

Imigrasi Belum Dapat Permintaan Permohonan Cegah Terhadap Politisi PDIP Harun Masiku dari KPK

Pada aksi buruh nanti, Iqbal berharap DPR RI mendengarkan aspirasi kaum buruh menolak pembahasan omnibus law.

Sebabnya, menurut kajian KSPI, secara substansi omnibus law cenderung merugikan kaum buruh.

"Kami menilai omnibus law tidak akan meningkatkan investasi. Justru akan menurunkan tingkat kesejahteraan kaum buruh sehingga mereka menjadi miskin,” kata dia.

Iqbal menilai, omnibus law hanya akan menghilangkan upah minimum, menghilangkan pesangon, outsourcing, dan kontrak kerja yang bebas (fleksibilitas pasar kerja).

"Masuknya TKA (tenaga kerja asing) yang tidak memiliki skill, hilangnya jaminan sosial, dan dihapuskannya sanksi pidana bagi pengusaha yang tidak memberikan hak-hak buruh," ujar dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved