Tergiur Janji Gaji Rp 3 Juta, Sang Ayah Menyesal Anak Gadisnya Hilang Dibawa ke Negeri Orang

Nurdin menangis mengenang Syafridawati tak kunjung ada kabarnya sejak pergi ke Malaysia dari 2015.

Editor: Muji Lestari
Kolase Serambi Indonesia
Kolase Nurdin (70) saat membuat laporan tentang putrinya, Syafridawati, ke Polda Aceh, Senin (13/1/2020). Gadis asal Gampong Krueng Lingka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, itu hilang tak ada kabar sejak bekerja di Malaysia pada 2015 silam. 

"Tapi mau bagaimana lagi?” cerita Nurdin mengenang putri bungsunya itu.

Nurdin begitu rindu kepada Syafridawati setelah hampir lima tahun berpisah.

Saat mengikhlaskan si bungsu lenyap dari matanya untuk merantau pada 18 Agustus 2015, Nurdin penuh harap.

Kelak, Syafridawati bisa membantu kehidupan keluarga di kampung hasil uang kiriman dari rantau.

Apa daya uang tak pernah dikirim, Syafridawati kini menghilang.

Berulang kali Nurdin menyeka air mata mengingat semua harapan yang kini sirna itu.

Suara Nurdin terbata-bata saat bercerita tentang anaknya di sela membuat laporkan ke Polda Aceh.

Sementara itu, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, menduga Syafridawati korban perdagangan orang.

“Setelah kita kroscek ke sana, kesimpulan saya (Syafridawati) ini menjadi korban perdagangan orang,” kata Safaruddin saat mendampingi Nurdin.

Bersama tim, Safaruddin mengawal dan mendampingi proses pelaporan hingga proses BAP awal penyidik terhadap Nurdin.

Safaruddin menjelaskan, pas Ramadan 2016 Syafridawati sekali menelepon keluarga menggunakan nomor Malaysia.

"Di sana kerja tapi enggak ada uang karena tidak digaji. Syafridawati menangis, tapi dia tidak bilang kerja di mana," beber Safaruddin.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 7 Fakta Gadis Aceh Dijual di Malaysia, Berprilaku Santun Kirim Kabar Sambil Menangis Ingin Pulang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved