Polemik Pembelian Speaker Rp 4 Miliar

Dibanding Toa, Warga Bidara Cina Lebih Terbantu Speaker Peringatan Banjir dari Kementerian PUPR

Tak sekalipun warga merasakan manfaat dari empat toa pemberian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI yang bertengger di Pos RW 07

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Speaker peringatan dini banjir dari Kementerian PUPR di rumah Mamat Sahroni di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (20/1/2020) 

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan, mengklaim pengeras suara itu memiliki harga selangit lantaran dilengkapi sejumlah fitur canggih.

Ada dua fitur unggulan yang terdapat di speaker tersebut, yaitu Automatic Weather Sensor (AWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).

DWS ini nantinya akan tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.

"Alatnya memang pakai toa, tapi bukan menggunakan toa seperti yang ada di masjid," ucapnya, Rabu (15/1/2020).

Enam set speaker canggih ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan banjir yang belum memiliki alat peringatan dini.

"Nantinya akan dipasang di Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya Selatan, dan Cililitan," kata Ridwan.

Rencana pembelian enam set perangkat suara ini untuk melengkapi alat serupa yang sebelumnya telah dipasang di 14 titik berbeda selama tahun 2019 lalu.

Berikut 14 titik pemasangan DWS pada tahun 2019 lalu :

1. Ulujami, Jakarta Selatan

2. Petogogan, Jakarta Selatan

3. Cipulir, Jakarta Selatan

4. Pengadegan, Jakarta Selatan

5. Cilandak Timur, Jakarta Selatan

6. Pejaten Timur, Jakarta Selatan

7. Rawa Buaya, Jakarta Barat

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved