Ibunda Tak Percaya Putranya Bunuh Hakim Jamaluddin: Anak Saya Penyayang, Bunuh Binatangpun Tak Tega
Rini tak kuasa menahan tangis melihat sang anak yang merupakan tulang punggung keluarga itu melakukan aksi pembunuhan.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Di adegan tersebut, dilakukan dua reka adegan.
• Fakta Baru Kasus Hakim PN Medan Dibunuh, Pelaku Punya Kebiasaan Ini Bersama Korban Tiap Malam Jumat
Kedua pelaku usai membeli sendal jepit, menuju ke kediaman Reza di Jalan Anyalir, Kecamatan Medan Selayang.
Di lokasi ke tiga, ibunda Reza, dan dua wanita lainnya berada di depan pintu rumah yang bercat tembok cream, kusen cokelat.
Di lokasi ini, petugas menggiring kedua pelaku untuk melanjutkan reka adegan ke lima enam.
Di kediaman pelaku Reza, polisi melakukan reka adegan dua kali yakni 5 dan 6.
Di reka adegan ini, kedua pelaku masuk ke dalam rumah dan salah satu di antaranya memasukkan sepeda motor.
• Detik-detik Putra Hakim PN Medan Tepis Tangan Zuraida Hanum saat Pundaknya Dipegang Ibu Tiri
Di dalam rumah, keduanya masuk ke dalam kamar dan membuka baju di dalam kamar.
Keduanya menghilangkan barang bukti dengan cara membakar baju, jaket dan sepatu.
Alasan Beli Sandal Jepit
Setelah membuang jasad Hakim Jamaluddin di Kutalimbaru dan menghilangkan barang bukti di perkebunan sawit Desa Sukadame dan Desa Namorih, Pancurbatu, kedua pelaku pulang ke rumah.
Jefri Pratama dan Reza Pahlevi singgah ke sebuah warung untuk membeli dua pasang sendal jepit di Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.
• Disindir Maudy Koesnaedi saat Naik KRL, Nia Ramadhani Bereaksi Sewot: Kalau Aku yang Ngomong Masalah
Petugas lantas menanyakan alasan Reza Pahlevi membeli sendal jepit.
"Kenapa kok diganti sepatunya dengan sendal?" tanya pertugas.
"Karena enggak ada sendal di rumah," aku Reza Pahlevi. (tribunjakarta/tribunmedan/kompas)