Update Balita Tanpa Kepala: Ungkapan Hati 2 Tersangka, Orang Tua Korban Punya Kecurigaan Ini

Orang tua korban, Bambang Sulistio dan Melisari, hingga kini belum percaya sepenuhnya terkait penyebab meninggal anaknya.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Tri Supramayanti (kanan) dan Marlina (kiri) saat di ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Selasa (21/1/2020) malam 

Tri Supramayanti mengatakan, saat itu dirinya sibuk mengurusi beberapa anak yang rewel.

Ia mengaku, Yusuf luput dari pengawasannya lantaran sibuk mengurus anak lainnya.

"Ada yang bayi, ada juga yang usia 2 tahunan. Yusuf kemungkinan keluar lewat pintu," kata dia.

Keduanya mengaku menyesal karena lalai menjaga Yusuf.

"Kami lalai karena waktu itu kami piket," ungkap Tri.

Mereka mengaku pasrah setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka dijerat Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Tak percaya anaknya tercebur ke kolam

Ayah Yusuf, Bambang Sulistio saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Gunung Lingai, Samarinda, Sabtu (14/1/2020).(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Ayah Yusuf, Bambang Sulistio saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Gunung Lingai, Samarinda, Sabtu (14/1/2020).(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON) ()

Orangtua dari Yusuf Achmad Ghazali (4) yang mayatnya ditemukan tanpa kepala, Bambang Sulistio dan Melisari, belum percaya sepenuhnya dengan penjelasan polisi soal penyebab kematian anaknya.

Mereka masih menduga anaknya tewas akibat tindak kejahatan.

"Sebenarnya kami tidak terlalu senang. Mudahan di tahap penyidikan semua fakta yang terpendam bisa terungkap. Para penyidik tentu punya trik," kata Bambang, Selasa (22/1/2020) malam.

Menurut Bambang, tidak mungkin anaknya jatuh ke selokan dan terbawa arus dari PAUD Jannatul Athfaal di Jalan Wahab Syahranie ke anak sungai di Jalan Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur, yang jaraknya mencapai empat kilometer.

Apalagi, katanya, saluran drainase yang terhubung dari lokasi hilang Yusuf ke lokasi penemuan menemui banyak hambatan.

Salah satunya teralis besi penyaring sampah yang dipasang di beberapa titik sepanjang saluran itu.

Bagi Bambang, mustahil tubuh anaknya lolos dari hambatan teralis besi atau sedimentasi parit yang nyaris menutup ruang drainase.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved