Sederet Fakta Nenek Ditendang Seorang Pria di Pasar, Dituduh Mengutil hingga Diduga Kurang Waras

Baru-baru ini viral video seorang nenek ditendang oleh seorang pria di sebuah pasar.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Muji Lestari
Tangkapan Layar Kompas.com
Tangkapan layar video viral seorang nenek ditendang seorang pria di pasar karena dituding mengutil(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) 

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gendeng (Pasar Protojoyo) Sularsih menuturkan dirinya tidak mengetahui kejadiannya.

Sebab, saat itu tidak berada di lokasi.

"Saya dikasih laporan sama bapak yang menendang ibunya itu. Ya itu (lapor) bilangnya ini habis ngutil, di sebelah timur," ungkapnya.

Setelah itu, Sularsih memutuskan untuk melapor ke kepala pasar.
Namun ternyata kepala pasar tidak ada di tempat.

"Kepala pasar menghubungi, menyuruh saya seandainya enggak seberapa diselesaikan kekeluargaan saja. Terus simbahnya (Rubingah) saya tanya alamatnya mana? bawa KTP enggak? Dia bilang enggak bawa," ucapnya.

"Dari cara bicaranya itu simbahnya kelihatan kurang waras," tambahnya.

5. Rubingah Sempat Minta Uang untuk Pulang

Sesaat sebelum dilepaskan, Sularsih mengaku sempat diminta uang oleh Rubingah.

Waktu itu Rubingah butuh uang untuk kembali pulang ke rumahnya.
Saat diperiksa, Rubingah juga tak membawa KTP dan tanda pengenal lainnya.

"Simbahnya itu minta uang Rp 5.000 ke saya, untuk pulang katanya," kata Sularsih.

Kondisi belakang rumah Rubingah di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Kondisi belakang rumah Rubingah di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) (Tangkapan Layar Kompas.com)

6. Rubingah Hidup Sebatang Kara

Nenek Rubingah yang ditendang di pasar karena diduga mengutil mangga hidup seorang diri.

Rumahnya di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman juga tidak terpasang listrik.

"Ibu Rubingah itu warga saya, warga Kranggan I tetapi bertempat di Kranggan II," ujar Kepala Dusun Kranggan I Jatitirto, Kecamatan Berbah, Suharmadi saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/1/2020).

Suharmadi menyampaikan, Rubingah selama ini menjalani hidup di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah seorang diri.

Rubingah hidup sendiri setelah cukup lama berpisah dengan suaminya.

Saat ini, suaminya tinggal di Lampung bersama anaknya.

Petinggi Sunda Empire Ditertawakan di ILC, Sudjiwo Tedjo Kesal: Saya Lihat Kritik Pada Demokrasi

"Tadi pagi anaknya saya telepon, dan sudah lihat videonya, cerita sama saya sambil menangis. Minta tolong sama saya, bagimana baiknya," ungkapnya.

Semenjak berpisah dengan suami dan anaknya, Rubingah terlihat pendiam. Rubingah juga jarang berada di rumahnya.

"Jarang pulang ke rumah, sering jalan kaki keliling. Ya bisa dikatakan begitu (depresi) karena sudah lama pisah sama anak dan suaminya, mungkin sekitar 15 tahun," urainya.

Di Dusun Kranggan I, Rubingah termasuk warga dalam kategori tidak mampu.

Bahkan untuk rumah yang ditinggali Rubingah juga tidak ada listrik. "Sudah lama tidak ada listrik (di rumah Rubingah), rumahnya kan seperti itu," bebernya.

Selama ini, Rubingah mendapat penghasilan jika ada orang yang memintanya memijat, namun itupun tidak setiap hari.

(TribunJakarta/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved