Jakarta Tergenang
Warga Sebut Drainase Buruk dan Curah Hujan Tinggi Jadi Penyebab Banjir Rendam Underpass Kemayoran
Sekretaris Paguyuban Warga Kemayoran, Joko Sarjono mengatakan sistem drainase yang tidak berfungsi optimal mengakibatkan air mudah merendam terowongan
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Warga Kemayoran menyebut banjir yang merendam terowongan Kemayoran lantaran memiliki sistem drainase yang buruk.
Sekretaris Paguyuban Warga Kemayoran, Joko Sarjono mengatakan sistem drainase yang tidak berfungsi optimal mengakibatkan air mudah merendam terowongan.
"Karena drainasenya tidak memadai (Di sekitar terowongan), Buruk. sistem drainasenya tidak maksimal. Ditambah hujan dengan curah yang tinggi," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (24/1/2020).
Di lain pihak, Direksi Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran, Riski Renando, menjelaskan terowongan kerapkali terendam lantaran debit air sungai meluap bila hujan deras yang berlangsung lama.
Pihaknya mengklaim bahwa sudah menyiapkan beberapa pompa untuk menanggulangi banjir di terowongan itu.
"Kapasitas hujannya deras sekali, sungainya lagi tinggi juga. Kita sudah melakukan dengan pompa yang ada. Tapi kalau air sungainya tinggi, balik lagi ke waduk. Pakai seribu pompa kalau airnya balik lagi, ya pasti balik lagi," ujarnya.
Joko juga menyarankan Pihak PPKK untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam memecahkan masalah ini yang sudah bertahun-tahun terjadi.
Pasalnya, terowongan yang berfungsi menghubungkan jalan dari wilayah Kemayoran dan Sunter itu lumpuh sehingga pengendara menjadi korbannya.
"Kalau ternyata PPKK tidak mampu, mbok ya minta tolong pemda. Gentle, "saya tidak punya alat, tolong pemda bantu atau gimana?" jangan warga yang dirugikan," terangnya.
Namun, Riski mengatakan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan pihak pemerintah.
"Kita sudah banyak kerjasama dengan Pemprov DKI, kita lihat kan Pemprov sudah banyak bantu di sini. Tim kami juga sudah ada pompa di sini untuk bantu," balasnya.
Warga yang sudah tinggal sejak 2012 di sekitar lokasi, Ahmad Al Hasan, memiliki pendapat yang senada dengan Joko.
Menurutnya, terowongan kerapkali banjir usai hujan deras karena sampah menumpuk di selokan.
"Sampah yang berada di sekitar terowongan, menyebabkan saluran tersumbat," ungkapnya.