Food Story
Kisah Restoran Bakmi Gondangdia Sejak 1968: Tak Ada Plang Restoran Hingga Pernah Terbakar pada 2014
Restoran Bakmi Gondangdia merupakan salah satu tempat makan legendaris yang hingga kini masih bertahan sejak 1968.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Di awal Minggu, TribunJakarta.com menyambangi Restoran Bakmi Gondangdia yang telah berdiri sejak 1968 itu.
Saat memasuki restoran itu, saya dijamu oleh Manajer Restoran, Linda Wiriadi, saat jam makan siang.
Linda, yang baru empat tahun bekerja di restoran itu, bersedia bercerita sekelumit mengenai berdirinya restoran itu.
Menurutnya, restoran ini merupakan usaha keluarga yang kini dikelola oleh generasi ketiga.
"Sekarang yang mengelolanya generasi ketiga dari keluarga. Ada tiga cucu yang mengurusnya. Sebentar lagi akan diturunkan ke generasi keempat, cicit mereka. Tapi masih bertahap," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Senin (27/1/2020).
Sejarah tempat makan ini berdiri saat belum maraknya restoran Cina, khususnya bakmi, yang halal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Pendiri restoran ini ingin membuat tempat makan bakmi yang bisa dinikmati oleh semua golongan.
"Pada masa itu menemukan restoran chinese food yang halal memang belum banyak, Agak susah. Satu-satunya waktu itu ya tempat makan ini," sambungnya.
Maka tak ayal, banyak para pengunjung yang ingin menikmati masakan citarasa oriental datang ke Bakmi Gondangdia.
Mulai dari kalangan pengunjung biasa hingga para pejabat tinggi.
Linda melanjutkan makanan bakmi yang menjadi menu utama lantaran semua kalangan suka dengan bakmi. Dari anak-anak hingga orang dewasa.
Terlebih, pemilik restoran bisa mengolah bakmi yang halal dengan citarasa tak berbeda dengan rasa bakmi kebanyakan kala itu.
Mie Kenyal dan Gurih

Dari segi tampilan, bakmi ayam Gondangdia terdiri dari potongan ayam, sawi, dan jamur. Bentuk mie yang disajikan pipih dan tipis.
Semangkuk bakmi ditemani oleh semangkuk kecil kuah kaldu ayam yang ditaburi daun bawang.