Prostitusi Anak di Apartemen

Prostitusi Anak di Kalibata Terbongkar Karena Tato di Kaki Perempuan Berbaju Tertutup: Kunci Diganti

Para wanita yang hendak dijual kepada pria hidung belang tak lagi datang dengan pakaian terbuka. Curiga karena tato yang ada di kaki wanita tersebut

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Para tersangka prostitusi anak di Apartemen Kalibata City saat dirilis di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020). 

3. Sudah terjadi 5 kali

Ketua KPAI Susanto mengatakan, pihaknya mencatat kasus ekploitasi seksual terhadap anak di Apartemen Kalibata City sudah lima kali terjadi.

"Catatan KPAI, ini bukan kasus yang pertama. Dari 2015 sampai 2020, ada lima kasus terjadi di situ (Apartemen Kalibata City)," kata Susanto di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Rabu (29/1/2020).

Menurutnya, KPAI telah melakukan berbagai upaya agar kasus serupa tidak terulang di kawasan tersebut.

Salah satunya dengan memanggil manajemen apartemen dan menggelar diskusi soal kontrol keamanan yang efektif.

"Kita juga melakukan pengawasan di tahun 2017, 2018, dan 2019. Tapi tampaknya memang ada beberapa kerentanan di sana," ujar Susanto.

4. Pengelola Sebut Kenakalan Broker Cari Penyewa Harian

Pengelola Apartemen Kalibata City mengecam adanya praktik prostistusi anak di kawasan tersebut.

General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung mengatakan, terjadinya praktik prostitusi tersebut bermula karena kenakalan agen atau broker.

"Seharusnya ini nggak terjadi. Ini karena kenakalan broker yang tidak bertanggung jawab," kata Ishak saat ditemui di kawasan apartemen, Rabu (29/1/2020).

Dalam hal ini, broker adalah orang yang diminta pemilik unit untuk mencari penyewa.

Ishak menjelaskan, banyak broker tidak resmi yang menyewakan unit secara harian.

"Padahal sudah kita pasang running text dan spanduk kalau hunian ini tidak boleh disewa harian," ujar dia.

Rencananya, pengelola bakal mengumpulkan seluruh broker pada pekan depan. Namun, Ishak pesimistis broker-broker "nakal" akan turut hadir.

"Tapi kita akan tetap lakukan itu supaya mereka mencegah dan mengimbau agar tidak melakukan hal itu," jelas Ishak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved