Toko Peralatan Rumah Tangga Terbakar
Kerugian Akibat Kebakaran Toko di Pamulang Diprediksi Rp 7 Miliar, Pemilik Bingung Pikirkan Ini
Lukas (25), pasrah melihat toko peralatan rumah tangga, mata pencahariannya, ludes dilalap si jago merah pada Senin (3/2/2020).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu. Namun seorang petugas pemadam kebakaran harus dilarikan ke rumah sakit karena terpeleset hingga terperosok ke galaian drainase.
Pemuda mabuk jadi penyelamat kebakaran

Lukas (25), menggela napas panjang.
Dari warung nasi, ia bersyukur sekaligus meringis melihat toko dan tempat tinggalnya di seberang jalan hangus dilalap si jago merah.
Lukas bersyukur karena masih bisa selamat, namun keluh dalam hatinya tetap tak bisa disembunyikan karena mata pencahariannya ludes hampir tak tersisa.
Toko peralatan rumah tangga sekaligus tempat tinggal yang terbakar diduga karena korsleting listrik itu berlokasi di Jalan M Toha, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kepada TribunJakarta.com, Lukas bercerita situasi panik api mulai muncul saat dirinya dan keluarganya tengah terlelap tidur sekira pukul 01.30 WIB, Senin dini hari (3/2/2020).
Toko dan gudang berada di lantai dasar, sedangkan beberapa kamar yang dijadikan tempat tinggal berada di lantai dua.
"Tolong, tolong, Lukas, Lukas, bokap saya teriak kan. Saya sempat mau buka pintu, melepuh tangan saya. Akhirnya bokap keluar lewat jendela," ujar Lukas menceritakan.
Suasana mulai panas menyusul api yang semakin besar.
Dengan membobol jendela, Lukas beserta istri dan seorang anak, plus kedua orang tuanya dan tiga adiknya, berhasil berada di pelataran lantai dua.
Tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, Lukas dan keluarganya panik memikirkan jalan untuk menyelamatkan diri.
Melihat ada tiang kabel telepon, sontak mereka bergantian merosot turun menggunakan tiang itu dari ketinggian sekira empat meter.
Tangan kanan Lukas menggendong anaknya, sedangkan tangan lain berpegangan tiang.
"Jadi sudah enggak mikir kaya gimana-gimana lah, satu tangan anak saya gendong, satu tangan megang tiang. Mau loncat, terlalu tinggi," ujarnya.
