Sisi Lain Metropolitan
Sempat Sekolah Penerbang Beralih Jadi Petugas Kebersihan, Habibi: Lulus Tak Jamin Jadi Pilot
Impian Khairil Habibi (26) untuk lepas landas membawa pesawat untuk angkut penumpang kandas. Ia malah mendarat sebagai petugas kebersihan alias PPSU
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Suharno
Ia mengemban pendidikan di sekolah penerbangan serupa untuk mengambil lisensi pemandu pesawat atau marshaller.
Selama dua bulan, Habibi bisa menamatkan pendidikan itu.
"Selepas lulus saya sempat bekerja di Bandara Hang Nadim sebagai pemandu pesawat dan helikopter selama satu tahun," ungkap dia.
Habibi merasakan bekerja di Batam berjarak jauh dengan rumah asalnya di kawasan Cinere.
Apalagi, ia bertemu jodoh di sana dan hendak menikah.
Ia memutuskan untuk meminta mutasi ke sekitaran pulau Jawa.
Namun, tak ada bandara di sana yang memiliki lowongan untuk pemandu pesawat.
"Akhirnya saya keluar," ujarnya.
Setelah menikah, Habibi pernah bekerja sebentar di sebuah perusahaan e-commerce.
Sempat Ditolak Keluarga
Ia kemudian melabuhkan diri ke Kantor Kelurahan Lebak Bulus sebagai petugas kebersihan.
Awalnya, pihak keluarga tak setuju dengan pekerjaan yang dipilih Habibi.
"Istri saya dan keluarga mulanya enggak setuju. Tapi saya ingin mencari pengalaman baru."
"Saya juga masih penasaran kerja jadi petugas kebersihan," tambahnya.
Dari segi penghasilan, pendapatannya sebagai pemandu pesawat dan petugas kebersihan jelas berbeda.