Penyakit Radang Sendi di Tangsel

Derita Warga Rawa Lele Ciputat Diduga Chikungunya, Sudah 3 Minggu Sulit Makan Nasi dan Pakai Baju

Jaya (60) masih belum bisa bergerak bebas. Ia hanya bisa duduk lemas di pelataran rumahnya karena terserang penyakit radang sendi.

Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Jaya (60) warga terjangkit gejala chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (11/2/2020). 

"Begitu tiga hari parah, muncul merah, semua nih merah," ujar Arsan.

Arsan (63) warga terjangkit gejala chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (11/2/2020).
Arsan (63) warga terjangkit gejala chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (11/2/2020). (Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Soal tidak enak makan setelah merasakan sakit pada bagian persendian juga dialami Radin.

Ia bahkan tidak bisa merasakan manisnya gula yang diseduh dalam teh.

"Enggak enak makan, cuma saya paksain, pahit gitu. Orang teh manis saja berasanya pahit," ujar Radin warga Kampung Rawa Lele.

Sebanyak 100-an warga Rawa Lele merasakan gejala penyakit yang mirip chikungunya itu.

Hal itu bermula sejak awal Januari 2020 pascabanjir besar melanda.

Sakit Persendian dan Demam

Ratusan warga kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami sakit persendian dan demam.

Sofyan, Ketua RW 10, Kampung Rawa Lele, mengatakan, ada empat RT yang terjangkit penyakit tersebut.

Radin, warga Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), menunjukkan sendi jarinya yang kaku,  Selasa (11/2/2020).
Radin, warga Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), menunjukkan sendi jarinya yang kaku, Selasa (11/2/2020). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

"Dari RT 2, RT 1, RT 6 dan RT 4 wilayah RW 10. Yang paling banyak di RT 1 dan RT 6," ujar Sofyan ditemui di Kampung Rawa Lele, Selasa (11/2/2020).

Sofyan mengatakan, gejala sakit yang mirip cikungunya itu diderita warganya sejak beberapa hari setelah banjir besar pada awal Jamuari.

"Gejala-gejalanya itu, pada saat dibawa ke puskesmas, katanya peradangan sendi. Nah itu memang Alhamdulillah sekitar 70 orang lebih sebagian sudah pada pulang, dan saat ini tersisa 17 orang yang masih sakit. Tadi ada 1 yang dibawa ke RSUD," ujarnya.

Sofyan menduga gejala yang dialami warganya adalah cikungunya lantaran terjadi setelah banjir sesuai dengan siklus populasi nyamuk.

Terlebih ada yang mengatakan cikungunya meskipun tidak secara langsung.

"Kalau dari saya kan kalau pengobatan kan kurang paham. Cuma kalau dari gejala yang dilihat itu kan dasarnya dari nyamuk ya. Demikian dari puskesmas belum mengatakan positif cikungunya, tapi ada sedikit pernyataan kalau itu cikungunya," jelasnya.

Osvaldo Haay Tak Butuh Waktu Lama untuk Terima Pinangan Persija Jakarta

Pengendara Mobil Rampas Ponsel Polisi karena Tak Terima Ditilang

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved