Penyakit Radang Sendi di Tangsel
Derita Warga Rawa Lele Ciputat Diduga Chikungunya, Sudah 3 Minggu Sulit Makan Nasi dan Pakai Baju
Jaya (60) masih belum bisa bergerak bebas. Ia hanya bisa duduk lemas di pelataran rumahnya karena terserang penyakit radang sendi.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Jaya (60) masih belum bisa bergerak bebas.
Ditemui di rumahnya di bilangan RT 1 RW 10 Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), hanya bisa duduk lemas di pelataran rumahnya.
Jaya sudah sebulan merasa lemas, persendiannya ngilu dan ototnya terasa pegal.
"Ini tangan pada sakit, kaki, sudah lama, sebulan lalu lah," ujar Jaya sambil memegangi kakinya, Selasa (11/2/2020).
Saking sulit digerakkan karena ngilu dan sakit di bagian persendian, Jaya sampai tidak bisa memakai baju seorang diri.
"Ini saja saya susah pakai baju harus dibantu orang perempuan," ujarnya.
Badannya juga ikut meriang, bahkan sampai naik dan membuat sakit di kepala.
Saat itu, sekira selama tiga minggu, Jaya sulit makan, ia tidak berselera.
"Sudah tiga minggu saya tidak makan nasi, enggak kepengen, enggak enak gitu. Nyemil saja," ujarnya.
Jaya sudah berobat ke klinik, dan didiagnosa gejala chikungunya. Setelah minum obat kondisinya mulai membaik.
"Katanya gejala chikungunya," singkatnya.
Sementara hal yang sama dirasakan Arsan (63), ia juga mengalami sakit di bagian persendian.
Ia juga sulit memakai baju, karena sikunya sulit digerakkan. "Pakai baju saja susah," jelasnya.
Terlebih, bagian tubuhnya tersapat bercak merah yang lama-kelamaan menghitam.
"Begitu tiga hari parah, muncul merah, semua nih merah," ujar Arsan.

Soal tidak enak makan setelah merasakan sakit pada bagian persendian juga dialami Radin.
Ia bahkan tidak bisa merasakan manisnya gula yang diseduh dalam teh.
"Enggak enak makan, cuma saya paksain, pahit gitu. Orang teh manis saja berasanya pahit," ujar Radin warga Kampung Rawa Lele.
Sebanyak 100-an warga Rawa Lele merasakan gejala penyakit yang mirip chikungunya itu.
Hal itu bermula sejak awal Januari 2020 pascabanjir besar melanda.
Sakit Persendian dan Demam
Ratusan warga kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami sakit persendian dan demam.
Sofyan, Ketua RW 10, Kampung Rawa Lele, mengatakan, ada empat RT yang terjangkit penyakit tersebut.

"Dari RT 2, RT 1, RT 6 dan RT 4 wilayah RW 10. Yang paling banyak di RT 1 dan RT 6," ujar Sofyan ditemui di Kampung Rawa Lele, Selasa (11/2/2020).
Sofyan mengatakan, gejala sakit yang mirip cikungunya itu diderita warganya sejak beberapa hari setelah banjir besar pada awal Jamuari.
"Gejala-gejalanya itu, pada saat dibawa ke puskesmas, katanya peradangan sendi. Nah itu memang Alhamdulillah sekitar 70 orang lebih sebagian sudah pada pulang, dan saat ini tersisa 17 orang yang masih sakit. Tadi ada 1 yang dibawa ke RSUD," ujarnya.
Sofyan menduga gejala yang dialami warganya adalah cikungunya lantaran terjadi setelah banjir sesuai dengan siklus populasi nyamuk.
Terlebih ada yang mengatakan cikungunya meskipun tidak secara langsung.
"Kalau dari saya kan kalau pengobatan kan kurang paham. Cuma kalau dari gejala yang dilihat itu kan dasarnya dari nyamuk ya. Demikian dari puskesmas belum mengatakan positif cikungunya, tapi ada sedikit pernyataan kalau itu cikungunya," jelasnya.
• Osvaldo Haay Tak Butuh Waktu Lama untuk Terima Pinangan Persija Jakarta
• Pengendara Mobil Rampas Ponsel Polisi karena Tak Terima Ditilang
Radin, warga RT 1 RW 10, mengaku, merasakan gejala nyeri sendi serta meriang itu sejak Sabtu (1/2/2020).
Petugas puskesmas setempat yang sempat datang, tidak memberi tahu hasil diagnosanya.
"Ditanya, tanya, saya bilang begini sendi sakit, panas, kata dia oh iya, langsung dikasih obat," ujar Radin.
Radin mengatakan, sebelum dirinya, anaknya juga merasakan gejala yang sama.
"Semalem sebelumnya anak saya, eh saya kena juga," ujarnya..
Radin mengatakan, warga yang terjangkit penyakit dengan gejala serupa bisa lebih dari hitungan Sofyan.
"Di RT 1 saja ada 150 KK, yang kena bisa 80%," ujarnya.