Pengendara Mobil Rampas Ponsel Polisi

Pengendara Asal Bekasi Rampas Ponsel Polantas di Kebon Jeruk Terancam Pasal Berlapis

AR (26), pengendara mobil asal Rawalumbu, Bekasi, yang merampas ponsel Polantas yang menilangnya terancam dikenakan pasal berlapis

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Dok. Polsek Kebon Jeruk
AR, pengendara mobil yang rampas ponsel polantas karena tak terima ditilang saat diamankan di Polsek Kebon Jeruk. 

Tohab Silaban mencekik Polantas yang menilangnya pada hari yang sama, yakni pukul 09.30 WIB di gerbang tol Angke 2, Jakarta Barat.

"Ternyata, tersangka tak kembali ke kediaman setelah viralnya video tersebut," ujar Arsya di kantor Polres Metro Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2020).

Kronologi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes  Yusri Yunus menjelaskan anggota polisi yang menjadi korban pencekikan Tohab Silaban adalah anggota Unit 2 Induk 1 Sat PJR Polda Metro Jaya, Rudi.

"Kejadian kemarin (Jumat) pukul 09.30 WIB di depan pintu gerbang Angke dua, sekitar 200 meter," kata Yusri saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2020).

Alasan Tohab Silaban mencekik polisi lantaran tak terima ditilang.

Tohab Silaban ditilang karena melanggar aturan lalu lintas, dengan berhenti di bahu jalan dekat gerbang tol.

"Dia berupaya untuk mendorong mencekik anggota pada saat itu."

"Sesuai dengan SOP yang ada, pelanggaran tetap dintindak," ucap Yusri.

Ia dikenakan pasal 212 KUHP, dan juga pasal 335 KUHP.

"Saat ditilang yang bersangkutan malah melakukan tindakan yang tidak terpuji kepada petugas," imbuh Yusri.

Bahkan, polisi telah menegur secara sopan, namun Tohab Silaban melawan bahkan mengajak berkelahi.

Setelah itu, Tohab SIlaban sempat menenangkan diri di kedai kopi di Tebet, Jakarta Selatan, sebelum ditangkap.

"Kemudian dilakukan penangkapan oleh anggota Opsnal kami, dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat," jelas Kompol Arsya.

Dari tas pelaku, polisi mengamankan senjata sengat listrik dan pisau.

"Itu tanpa izin," ucap Arsya.

Atas tindakannya yang tak terpuji, Tohab Silaban meminta maaf.

Ia menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama di kemudian hari.

"Teman-teman semua, saya khilaf. Saya menyesal dan saya berjanji tidak akan terjadi lagi," kata Tohab Silaban.

"Buat semua keluarga saya juga sangat berkesan sangat dalam dan menyakitkan buat keluarga saya," imbuh dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved