3 Siswa Tertawa Tendang Siswi SMP di Purworejo: Dipicu Rp 2 Ribu, Korban Dipukul Pakai Gagang Sapu

Media sosial diramaikan video viral mengenai aksi bully siswi SMP di Purworejo. Para pelaku tertawa saat beraksi. Ini deretan faktanya.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Ilustrasi kekerasan 

TRIBUNJAKARTA.COM, PURWOREJO - Media sosial diramaikan video viral mengenai aksi bully siswi SMP di Purworejo.

Siswi tersebut dibully oleh ketiga siswa sekolah tersebut.

Aksi itu terekam dalam video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.

Dikutip dari TribunJateng.com, siswi tersebut menerima tamparan, pukulan dan tendangan oleh para siswa.

Tak hanya menampar atau memukul, beberapa tendangan juga dilancarkan dalam video tersebut.

Ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.

Siswi bersangkutan hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.

Dia terdengar menangis tersedu-sedu.

Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.

Berikut narasi yang dilampirkan dalam keterangan video itu.

"Tlg sebarin aduh benar sakit hati menangis mimin liat kaya gini.Kelakuan bejad anak² jaman sekarang

Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukan malah kelakuan kaya preman

Ngebully anak org apalagi anak perempuan main pukul main tendang emang kalian pikir itu ga sakitt...

Tolong Viralkan biar anak² bego divideo ini di DO aja dari sekolahnya apalagi anak cewe yg dibully ini kekurangan ga kaya anak normal

Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah."

Respon Polisi

Pelaku bully TP, DF, dan UHA tengah diperiksa pihak kepolisian.
Pelaku bully TP, DF, dan UHA tengah diperiksa pihak kepolisian. (Istimewa)

Tribunjateng.com pun mengonfirmasi kejadian itu ke Polres Purworejo.

Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut.

"Ya (kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi untuk ininya baru kita dalami."

"Intinya dari Polres Purworejo baru mendalami kasus itu."

"Itu saja, infonya masih terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi, mas," jelasnya.

Kompol Andis menambahkan, Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.

Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.

"Nanti dululah kalau masalah jumlah pelaku ya."

"Karena masih pendalaman," kata mantan Kapolsek Semarang Utara itu.

Ganjar Pranowo Turun Tangan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak menyangka kali pertama mengetahui aksi bullying antarsiswa di SMP Muhammadyah Butuh Purworejo.

Begitu melihat video yang viral tersebut, Ganjar berujar langsung menelepon kepala sekolah terkait.

"Saya sudah telepon Kaseknya."

"Sudah ditangani sekolah, saya sedang minta detilnya," kata Ganjar dalam pesan singkat, Rabu (12/2/2020) malam.

Ganjar mengatakan kasus tersebut sudah ditangani kepala sekolah dan polisi setempat.

"Besok saya minta pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo turun untuk klarifikasi, sekaligus mengambil tindakan."

"Karena mereka masih anak-anak, saya minta diberikan konseling bersama ortunya,"tambah Ganjar.

Dilaporkan ke Polisi

Politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo
Politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (Tribunnews.com)

Kasus siswi dibully 3 siswa SMP Muhammadyah Butuh Purworejo mendadak viral setelah videonya beredar di media sosial.

Kasus siswi dibully di Kecamatan Butuh Purworejo itu terjadi pada Rabu (12/2/2020) pagi hari.

Sesuai informasi yang beredar, pihak siswi yang dibully melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian pada pukul 16.00 WIB.

"Yang melapor seorang wanita," kata informan Tribunjateng.com yang meminta identitasnya tak disebutkan.

Lebih lanjut, dia enggan menjelaskan perempuan yang dimaksud serta detail pelaporannya.

"Pelaporannya terkait penganiayaan siswa. Itu saja," tambahnya.

Belum diketahui mengapa jarak antara pelaporan dan kejadian begitu jauh, berselang beberapa jam.

Sumber itu menyebut identitas dan alamat masing-masing yang terlibat namun meminta disimpan mengingat pelaku dan korban sama-sama di bawah umur.

Dari keterangan sumber lain, diketahui bahwa pelapor adalah ibu korban.

Ibu korban mengetahui bullying terhadap anaknya setelah melihat video kejadian di tempat kerja pukul 10.00.

Dia kemudian pulang ke rumah memberi tahu suaminya atau ayah korban.

Mereka kemudian datang ke sekolah menanyakan kebenaran adanya perundungan tersebut.

Setelah mendapat jawaban, kemudian ibu korban melaporkannya ke Polsek Butuh.

3 Siswa Jadi Tersangka

Polres Purworejo akhirnya menetapkan tiga oknum siswa pem-bully siswi SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo sebagai tersangka.

Tersangka dikenakan pasal 80 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan.

Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mengatakan, pihaknya mulanya menerima laporan dari masyarakat terkait kejadian itu.

Laporan itu ditindaklanjuti anggotanya dengan penyelidikan.

Rizal mengatakan, dari hasil visum terhadap korban, ditemukan luka lebam di pinggang sebelah kanan korban.

"Tapi tidak mengganggu aktivitas anak," katanya.

Rizal mengungkap, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, kejadian itu berawal ketika pelaku meminta uang senilai Rp 2 ribu terhadap korban.

Ternyata korban diam-diam melaporkan kelakuan temannya itu kepada guru.

Tersangka rupanya tidak terima karena diadukan ke sang guru.

Pada sela pergantian jam sekolah, Selasa (11/2/2020), para pelaku melampiaskan kemarahannya kepada CA di ruang kelas.

"Karena tidak senang akhirnya diperlakukan seperti itu," katanya.

Kapolres mengimbau warga agar menyetop untuk menyebarkan video yang sudah terlanjur viral itu.

Sebab, tindakan itu bukan sesuatu yang patut dicontoh.

Warganet juga diimbau menyudahi berkomentar di laman digital agar tidak melahirkan spekulasi liar atau kesalahan persepsi.

Kronologi

Dari keterangan pelaku yang diperiksa oleh polisi, peristiwa itu diduga dilatarbelakangi rasa sakit hati ketiga pelaku, yakni TP (16), DF (15), dan UHA (15) yang dilaporkan oleh korban kepada gurunya.

Korban mengadu kepada gurunya karena sempat dimintai uang oleh para pelaku.

Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito, Kamis (13/2/2020) menjelaskan, penganiayaan terjadi pada Selasa (11/2/2020), sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu, korban CA (16) berada di kelas sedang mengerjakan tugas bersama teman-temannya, termasuk tersangka UHA.

Tersangka TP dan DF yang merupakan kakak kelas korban masuk ke dalam kelas sambil membawa sapu.

TP mendekati korban sambil mengatakan meminta uang Rp 2.000 kepada korban.

"Korban menjawab 'ojo (jangan)'.

Selanjutnya DF dan tersangka lainnya melakukan kekerasan.

Ada yang menggunakan tangan kosong, ada yang pakai gagang sapu dan kaki," ujar Rizal.

Lucinta Luna Ganti Jenis Kelamin, Ini Penjelasan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Mobil Robot Pemadam Kebakaran LUF 60 Siap Menerobos Terowongan MRT di DKI Jakarta

Penganiayaan itu direkam menggunakan ponsel oleh F yang juga kakak kelas korban.

F sendiri disuruh oleh TP untuk memvideokan tindakan itu.

Setelah itu TP mengambil paksa uang Rp 4.000 dan mengancam korban agar tidak melaporkan aksi mereka.

Tiga siswa tersebut dikabarkan merupakan pindahan dari sekolah lain karena di sekolah lama bermasalah.

Peristiwa perundungan tersebut terungkap setelah video penganiayaan terhadap seorang siswi SMP di Kecamatam Butuh, Kabupaten Purworejo, tersebut beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, tiga siswa laki-laki memukul dan menendang seorang siswi yang diduga terjadi di dalam ruang kelas. (TribunJateng.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved