Koma 5 Hari, Bocah 4 Tahun Digigit Ular Weling Saat Tidur Meninggal Dunia, Begini Bahayanya

Adila menjalani perawatan medis selama lima hari sejak Jumat malam (7/2/2020) hingga Rabu di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Keluarga, perangkat dan warga Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengantarkan jenazah Adila Oktavia, balita 4 tahun yang meninggal dunia setelah digigit ular weling, Kamis (13/2/2020). Adila digigit ular pada JUmat malam (7/2/2020), dan dinyatakan meninggal pada Rabu (12/2/2020), setelah menjalani penanganan medis lima hari di RSD Gunung Jati Kota Cirebon. 

“Mohon kepada pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menindaklanjuti dan mohon bantuannya apabila ada kejadian seperti ini lagi agar cepat untuk mengatasi ular jenis macam ini," kata kosasih.

"Karena sampai saat ini belum ada obatnya di Cirebon khususnya, umumnya di Indonesia. Mohon pemerintah,” kata kosasih mengulang-ulang permohonannya.

Dia mengaku turut berduka dan sedih.

Dia khawatir ada warga Desa Pamengkang dan lainnya yang mengalami hal serupa dan tidak bisa tertangani karena tidak adanya anti bisa.

Atas dasar itu, dia mengimbau agar masyarakat melakukan kerja bakti secapatnya untuk membongkar sarang ular berbahaya di lingkungan rumah masing-masing warga.

Sempat koma 5 hari

Wakil Direktur Pelayanan Medik Dan Perawatan RSD Gunung Jati Kota Cirebon Siti Maria menjelaskan, Adila di rawat ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSD Gunung Jati.

Tim medis langsung melakukan berbagai upaya pertolongan untuk menyembuhkan Adila.

Adila menjalani perawatan medis selama lima hari sejak Sabtu (8/2/2020) hingga Rabu (12/2/2020).

"Selama lima hari kondisinya Adila (koma),” kata Maria kepada Kompas.com di RSD Gunung Jati.

Maria menjelaskan, bisa ular jenis weling ini sudah masuk dan menjalar ke bagian saraf dan sel darah.

"Sebagian sel darah sudah pecah, dan trombositnya terus menurun," ujarnya.

Selama penanganan, kata dia, tim medis sudah memasukan sebanyak sepuluh VIAL Serum Anti Bisa Ular (SABU) ke tubuh Adila.

Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena ketidakcocokan anti serum dan juga racun yang sudah menyebar ke sebagian besar tubuh Adila.

Proses penanganan Adila, kata Maria, juga dibantu dokter spesialis emergency dari WHO Dokter Tri Maharani.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved