Praktik Aborsi Ilegal di Paseban
Sederet Fakta Klinik Aborsi Ilegal di Paseban: Pelaku Ternyata Mantan PNS, Raup Untung Rp 5,5 Miliar
Tiga pelaku praktik aborsi ilegal yang berinisial MM alias AA (46), RM (54) dan SI (42), telah diamankan pihak kepolisian.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tercatat 1.632 pasien telah mendatangi klinik aborsi ilegal itu dengan rincian 903 pasien telah menggugurkan janinnya.
"Janin biasa ditemukan di septic tank," kata Yusri di Paseban, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).
Saat digerebek, polisi menemukan barang bukti janin berusia 6 bulan dan pasien yang akan melakukan aborsi.
5.Alasan pasien aborsi
Yusri menilai, pasien Klinik Paseban berasal dari seluruh Indonesia karena keberadaan klinik itu disebarkan secara online melalui sebuah website.
Sebagian besar pasien melakukan aborsi karena hamil di luar nikah dan tuntutan pekerjaan.
• Teddy Klaim Lina Tak Dapat Harta Usai Bercerai, Sule Bereaksi Keras: Dengan Senang Hati, Ayo Ketemu
"Rata-rata yang aborsi karena hamil di luar nikah, adanya kontrak kerja yang mengharuskan tidak hamil, atau gagal (program) KB (Keluarga Berencana)," ungkap Yusri.
6. Raup untung Rp 5,5 M
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisi Besar Pol Yusri Yunus menuturkan, MM bersama kedua rekannya mampu meraup keuntungan Rp 5,5 M selama beroperasi 21 bulan.
Tercatat, 1.632 pasien telah mendatangi klinik aborsi ilegal itu, dan 903 pasien di antaranya menggugurkan janinnya.
"Total selama 21 bulan, pengakuan (tersangka) hampir Rp 5,5 miliar lebih keuntungan yang didapat. Padahal, klinik ini tanpa izin," jelas Yusri di Paseban, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).
7. Pakai rumah sewaan
Klinik aborsi ilegal di daerah Paseban, Jakarta Pusat merupakan rumah sewaan tersangka MM alias dokter A.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan, tempat praktik aborsi ilegal itu disewa seharga Rp 175 juta per tahun.
"Tempat ini (Klinik Paseban), dia (tersangka MM) sewa selama tiga tahun dengan harga Rp 175 juta per tahun. (Sewa) sudah berjalan 21 bulan," jelas Yusri.