Sidang Pembunuh Ayah Anak di Lebak Bulus
Aulia Kesuma Otak Pembunuh Ayah-Anak Jalani Sidang di PN Jaksel Hari Ini, Berikut Agendanya
Aulia Kesuma dan putranya Geovanni Kelvin akan menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan ayah dan anak di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Aulia Kesuma dan putranya Geovanni Kelvin akan menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan ayah dan anak di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Jaksa Penuntut Umum Sigit Hendradi mengatakan, sidang dijadwalkan digelar pukul 14.00.
"Tapi biasanya menunggu dulu, jadi paling jam 15.00 baru mulai," kata Sigit saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2020).
Ia menjelaskan, agenda persidangan hari ini adalah pembuktian dengan menghadirkan sejumlah saksi.
"Agendanya periksa saksi-saksi," ujar dia.
Pada persidangan sebelumnya, Jaksa mendakwa Aulia dan putranya telah melakukan pembunuhan berencana. Keduanya terancam hukuman mati.
"Dakwaan primer Pasal 340 Jo 55 ayat 1 ke-1 subsider Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana hukuman mati," kata Jaksa Sigit Hendradi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Aulia juga sempat menangis di ruang sidang. Kepada Majelis Hakim, ia mengaku teringat suami yang telah dibunuhnya, Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili.
"Ingat suami," kata Aulia.
Usai persidangan, keluarga korban pembunuhan meluapkan emosinya dengan meneriaki Aulia dan Geovanni.
"Air mata buaya," teriak seorang keluarga Pupung.
"Pembunuh, dasar pembunuh!" teriak anggota keluarga lainnya.
Tak cuma berteriak, seorang anggota keluarga korban juga nekat memukul kepala Geovanni saat terdakwa hendak dibawa ke ruang tunggu tahanan.
"Jangan dipukul," ucap seorang anggota polisi yang mengawal terdakwa.
Kamis (6/2/2020) lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah lebih dulu menggelar sidang kasus yang sama dengan terdakwa dua eksekutor sewaan Aulia.
Mereka adalah Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng.
Aulia Kesuma diketahui menjadi dalang pembunuhan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana.
Aulia, istri muda Pupung, menyewa dua eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya dan Dana.
Aulia menjanjikan bayaran Rp 500 juta kepada Agus dan Sugeng jika berhasil membunuh Pupung dan Dana.
Pembunuhan itu dilakukan di kediaman Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, 23 Agustus 2019.
Dua hari kemudian, jasad Pupung dan Dana dibakar di dalam mobil di wilayah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.
Aulia Kesuma Klaim Jadi Korban Mei 98
Sifat tak terduga Aulia Kesuma saat cekcok dengan suami, Pupung Sadili (54) terungkap.
Sifat tak terduga itu diungkap kakak Pupung Sadili, Asoka Wardhana dalam persidangan yang digelar pada Kamis (13/2).
Dalam sidang lanjutan itu, terdakwa pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma, yaitu Muhammad Nursahid alias Sugeng dan Ksumawanto alias Agus dihadirkan.
Keduanya diketahui dibayar oleh Aulia Kesuma untuk menghabisi nyawa Pupung Sadili dan anak tirinya, M Adi Pradana (23).
TONTON JUGA:
Di persidangan tersebut, Asoka Wardana mulanya menuturkan pertemuan pertamanya dengan Aulia Kesuma.
Menurut Asoka Wardhana, pertemuan pertama mereka terjadi sembilan tahun lalu.
• Teh Rita Tak Sangka Jadi Istri ke-2 Abah Cijeunjing, Ungkap Keanehan Ini: Skenario Allah Indah
Diceritakannya, Pupung Sadili saat itu membawa Aulia Kesuma ke kediaman Asoka untuk dikenalkan sebagai calon istri.
Asoka Wardhana mengaku sempat mengajukan beberapa pertanyaan kepada Aulia Kesuma.

"Saya bertanya kamu siapa? Dijawab, saya Aulia Kesuma, saya anak yatim," ujar Asoka Wardhana saat bersaksi di Pengadilam Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Selain itu, Asoka Wardhana bertanya tentang keluarga Aulia Kesuma.
• Ramalan Zodiak Cinta di Hari Valentine, Jumat 14 Februari: Gairah Taurus Meningkat, Leo Manjakan Doi
Meski demikian, Asoka mengatakan saat itu Aulia mengaku sudah tidak memiliki keluarga.
"Saya tidak punya keluaga lagi karena kami korban kerusuhan Mei 1998," kata Asoka Wardhana menirukan pernyataan Aulia.
Lebih lanjut, Asoka Wardhana menceritakan sang adik, Pupung Sadili sempat bercerita tentang sosok Aulia Kesuma.

"Almarhum (Pupung) cerita istri saya orang yang emosional," tegas Asoka Wardhana.
Berdasarkan cerita Pupung Sadili, Asoka Wardhana menuturkan, Aulia Kesuma kerap memecahkan barang jika sedang bertengkar.
• Sisi Lain Guru Pukul Siswa di Bekasi: Penulis Buku Geografi, Murid Pilih Menghindar Jika Berpapasan
"Kalau lagi berantem suka mecah-mecahin barang restoran seperti piring. Mereka kan punya usaha restoran," imbuh Asoka Wardhana.
Bahkan, kakak kedua Pupung, Nany Sadili, juga mendengar cerita serupa dari mendiang adiknya.
"Itu kami ketahui sudah lama. Kalau dia marah-marah itu emosional. Saya suruh dengarkan lewat telepon, dan di situ ada suara seperti piring pecah," kata Nany di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Kendati demikian, sambung Nany, Pupung tidak meladeni sikap emosional Aulia dan memilih diam.
"Adik saya sampai akhirnya hayatnya berusaha memperbaiki sifat istrinya. Dia cerita, kalau sudah bertengkar saya lebih baik diam," beber Nany Sadili.
AK Marah saat rekonstruksi
Ketika melakukan rekonstruksi, Aulia sempat kesal dengan dua tersangka lainnya lantara adegan yang dilakukan S dan A tak sesuai fakta.
"Jangan belaga bego gitu, saya juga bisa marah. Kamu begini loh, Geng. Pegangin kaki begini. Terus si ini (Agus) pegang tangannya," kata Aulia, seperti dikutp dari TribunJakarta.
Sugeng awalnya berada sisi kiri saat Pupung dalam posisi telentang. Namun, menurut Aulia, posisi Sugeng berada di sebelah kanan.
Aulia juga sempat merasa geram dengan adegan yang dilakukan Agus.
Aulia mengatakan Agus menginjak leher Pupung. Namun, Agus merasa dirinya hanya menginjak bahu.
"Ini kamu iket tangannya loh, Gus. Terus kamu injak ini (leher Pupung)," ucap dia.
Peragakan 58 Adegan
Ada sekitar 58 adegan yang harus diperagakan Aulia Kusuma di lima tempat, yakni Apartemen Kalibata City, apotek, minimarket, penginapan Oyo dan rumah jadi jadi lokasi eksekusi
Aulia Kesuma rupanya membeli obat tidur dan handuk kuning sebelum bertemu dengan para eksekutor.
Handuk itu dibeli Aulia Kesuma di sekitar Apartemen Kalibata City, Jakarta yang menjadi lokasi pertemuannya dengan para eksekutor.
Obat-obatan dan handuk yang dibeli oleh Aulia Kesuma itu kemudian digunakan untuk mengeksekusi korban.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Breaking News Kompas TV, tampak Aulia Kesuma melakukan reka adegan di sebuah apotek untuk membeli obat-obatan tidur.

Setelah itu, ia masuk ke dalam minimarket Express yang ada di sekitar Apartemen Kalibata City, yakni pada tanggal 23 Agustus pukul 16.00 WIB.
Di minimarket itu, Aulia Kesuma membeli handuk warna kuning.
Menurut reporter yang ada di lapangan, Tower Mawar yang jadi lokasi pertemuan Aulia Kesuma dan para eksekutor ini berada di bagian paling belakang di wilayah apartemen Kalibata City.
"Pertemuan dengan eksekutor dilakukan di sini, dan menyampaikan kemauannnya dan merencanakan pembunuhan, proses adegan di minimarket sudah selesai, kemudian adegan berikutnya yang akan dilakukan oleh Aulia, yakni di area parkir tower mawar," kata jurnalis Kompas TV, Niluh Puspa.
Tampak di parkiran tersebut, Aulia Kesuma bertemu dengan para eksekutor di belakang sebuah mobil yang kap belanganya dibuka.
Diduga obat-obatan tidur yang dibeli oleh Aulia Kesuma itulah yang ia masukkan ke dalam jus tomat kesukaan suaminya.
Menurut pengakuan Aulia Kesuma, Pupung Sadili sempat menanyakan kenapa jus tomatnya pahit.
Ia pun menjawab kalau rasanya pahit karena dicampur dengan sayur-sayuran.
Kemudian setelah Pupung Sadili tak sadarkan diri karena obat tidur itu, Aulia Kesuma pun membekap sang suami dengan handuk kuning yang dibelinya di minimarket tersebut.

Usai melakukan rekonstruksi di apotek, minimarket dan parkira, Aulia Kesuma kemudian tampak naik ke lantai atas melalui lift.
Aulia Kesuma naik ke atas kamar tampak sendirian, tidak bersama para tersangka.
Rupanya kamar yang ia datangi yakni tempat tinggal Geovanni Kelvin di lantai 20.
"Aulia menuju lantai 20 yang merupakan unit yang ditinggali oleh Kelvin, ia mengambil minuman keras yang akan diberikan kepada Dana yang dicampur obat tidur dan mengambil jus tomat, yang sudah disiapkan oleh Aulia," jelas Niluh.
Setelah itu, Aulia Kesuma bersama Geovanni Kelvin dan para tersangka menuju ke Pasar Minggu, Penginapan Oyo.
"Di penginapan Oyo akan dilakukan pertemuan kembali dengan S dan A, ia akan memberikan kunci rumah untuk melaksanakan proses eksekusi kepada korban," jelasnya.
"Di dalam mobil, Aulia sendiri yang mengendarai, di belakang ada S dan A," tambahnya.
Niluh Puspa juga menjelaskan kalau pada saat itu S dan A sebenarnya belum mengetahui bahwa tujuan mereka adalah untuk mengeksekusi Pupung dan Dana.
"Ia diberitahu datang untuk bersih-bersih di tempat tinggal Kelvin," katanya.
Sebelum ke Penginapan Oyo, Aulia Kesuma dan para tersangka sempat menunggu tersangka lainnya di depan TPU.