Sekeluarga Tewas Korban Tanah Longsor di Bogor: Permintaan Anak Tak Biasa Hingga Keanehan Masak Nasi
Bencana tanah longsor di Bogor mengakibatkan satu keluarga meninggal dunia. Begini deretan faktanya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Akibat peristiwa tersebut empat orang anggota keluarga tertimpa material reruntuhan.
"Posisi tembok rumah tepatnya dekat kamar, jadi rumahnya itu bertingkat dan berundak," ujarnya.
Diduga kondisi tembok yang lembab ditambah guyuran hujan yang deras menyebabkan ambruknya tembok rumah.*
Permintaan Tak Biasa

Saat ini jenazah Abas Abdul Latip (45), Ela Latipah (35) dan kedua anaknya Esa (6) dan Efan (4) sudah dimakamkan di Teluk Pinang, Ciawi, Kabupaten Bogor.
Ibu Abas yang juga nenek dari Elsa dan Efan, Amah mengatakan tak ada yang mengetahui ada tembok ambruk.
Tembok itu ambruk akibat tanah longsor setelah hujan deras mengguyur sejak semalam.
"Enggak ada yang tau karena hujan kan cukup besar juga ya, semalam itu tengah malam tadi sempat ngobrol sama ibu," katanya.
Amah mengatakan biasanya kedua cucunya Eva dan Efan tidur bersamanya.
Namun malam sebelum terjadi peristiwa ambruknya tembok rumah tersebut Efa dan Evan tiba-tiba ingin tidur bersama ayah dan ibunya.
"Biasa mah tidur sama Umi tapi tadi malam ngomong Efan mau tidur sama ayah," katanya.
Keanehan Memasak Nasi

Suasana duka cita masih menyelimuti kediaman Abas Abdul Latip (45) korban tembok ambruk di Kampung Cibolang, RT 1/1 Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (20/2/2020).
Abas bersama istrinya Ela Latipah (35) dan kedua anaknya Esa (6) dan Efan (4) meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan tembok kamar yang roboh.
Abas bersama anak dan istrinya tidur di kamar yang berada di lantai bawah.