Atap Kelas SMKN 24 Jakarta Ambruk
Usut Penyebab Ambruknya Atap SMKN 24 Jakarta, DPRD DKI Minta Disdik Libatkan Kepolisian
Pasalnya, ada indikasi kecurangan dalam proyek rehabilitasi yang dilakukan pada 2018 lalu.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Guna mengusut penyebab ambruknya atap SMKN 24 Jakarta, DPRD DKI meminta Dinas Pendidikan melibatkan pihak kepolisian.
Pasalnya, ada indikasi kecurangan dalam proyek rehabilitasi yang dilakukan pada 2018 lalu.
"Kami di Komisi E menyarankan diselesaikan, kalau bisa melalui jalur hukum," ucap anggota Komisi E DPRD DKI Ima Mahdiah, Jumat (21/2/2020).
Adapun indikasi kecurangan ini muncul lantaran bangunan SMKN 24 Jakarta yang roboh itu belum genap dua tahun direhabilitasi.
"Ini rehab baru dua tahun, tapi ko sudah roboh? Robohnya langsung hampir keseluruhan lagi," ujarnya saat dikonfirmasi.
Politisi PDIP ini menyebut, jalur hukum perlu diambil agar tidak ada lagi praktek kecurangan yang dilalukan dalam proyek rehabilitasi sekolah-sekolah.
"Ini masalah bukan hanya menyangkut kecurangan saja, tapi menyangkut nyawa manusia. Kalau misalkan saat kejadian ada anak sekolah bagaimana?," kata Ima penuh tanya.
Mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok semasa menjabat gubernur ini pun menyayangkan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Disdik DKI.
Pasalnya kejadian seperti ini tak hanya terjadi sekali ini saja. Pada Desember 2019 lalu, kanopi SDN 10 dan 12 Kembangan Utara, Jakarta Barat juga sempat roboh.
"Kajadian ini kita monitor terus, kita benar-benar concern terhadap ini. Tapi harusnya mereka (Disdik DKI) sudah aware dari zaman dulu," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, atap ruang kelas X SMKN 24 di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung ambruk pada Jumat (21/2/2020) sekira pukul 02.45 WIB.
Kepala SMKN 24 Tri Eriyani mengatakan ada delapan ruang kelas lantai dua tempat pemberian teori ke murid yang atapnya ambruk.
"Runtuh ada 8 kelas, 4 kelas terdampak, 5 kelas terdampak juga. Yang runtuh delapan, terdampak keseluruhan 17," kata Tri di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020).
Ambruknya atap pertama didapati penjaga sekolah lalu dilaporkan ke pengurus SMKN 24 dan berlanjut ke Pemprov DKI.