Banjir Jakarta

Diprediksi Sampai Maret, BMKG Jelaskan Pemicu Cuaca Ekstrem, Curah Hujan Tertinggi di Kemayoran

"Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer lokal," ujar Dwikorita

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Cuaca ekstrim di Jakarta 

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer skala lokal.

Faktor dinamika atmosfer skala lokal yang dimaksudkan adalah adanya pembentukan pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan kondisi labilitas udara yang kuat terutama di wilayah Jawa bagian barat, termasuk wilayah Jabodetabek itu sendiri.

Akan tetapi, Dwikorita juga mengatakan jumlah akumulasi curah hujan di wilayah hulu relatif lebih tinggi mencapai 1,3 kali dibandingkan dengan wilayah hilir.

Seharusnya, kata dia, tata kelola air harus mampu menyimpan atau menahan air lebih lama di wilayah hulu.

"Tren curah hujan ekstrem lebih dominan di wilayah hilir, maka sistem hidrotik infrastruktur bangunan air perlu lebih diperkuat di wilayah tersebut," ujar dia.

Pengelolaan banjir harus sejalan dengan pengelolaan kekeringan untuk menjaga ketahanan air pada saat musim kemarau.

BMKG memprediksikan potensi cuaca ekstrem di zona musim (ZOM) hujan Indonesia masih dapat terjadi hingga periode Maret mendatang, termasuk di wilayah Jabodetabek.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.

Dampak cuaca ekstrem dan hujan lebat ini seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Hujan deras melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, beberapa hari terakhir, sehingga menyebabkan banjir dan genangan.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Insaf mengatakan, ketinggian banjir bervariasi.

"Hingga (Senin) pukul 12.00 WIB, terdapat 294 RW atau 10,74 persen RW di DKI Jakarta (terendam banjir) dengan ketinggian banjir maksimal 200 sentimeter yang terjadi di Kelurahan Cawang," ujar Insaf dalam siaran pers.

Diprediksi terjadi hingga bulan Maret

Cuaca Buruk di Jakarta
Cuaca Buruk di Jakarta (Tribunnews.com / Jeprima)

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), potensi cuaca ekstrem di Indonesia masih dapat terjadi hingga periode Maret mendatang.

Dijelaskan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati MSc, 100 persen wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan pada 10 hari kedua atau dasarian II bulan Februari ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved