Banjir Jakarta

Diprediksi Sampai Maret, BMKG Jelaskan Pemicu Cuaca Ekstrem, Curah Hujan Tertinggi di Kemayoran

"Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer lokal," ujar Dwikorita

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Cuaca ekstrim di Jakarta 

"Terkait potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi hingga akhir Maret nanti," kata Dwikorita pada jumpa media di Gedung BMKG Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Dilansir dari Kompas.com, potensi cuaca ekstrem ini terjadi karena kondisi dinamika atmosfer dari faktor-faktor skala regional dan lokal.

Faktor-faktor tersebut berkontribusi siginifikan terhadap pembentukan pola hujan dan cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

"Siklon tropis, pertemuan massa udara, dan belokan angin ini menjadi beberapa faktor yang membuat cuaca di wilayah Indonesia sekarang ini ekstrem," kata dia.

Dwikorita dalam paparannya juga menyebutkan dampak dari siklon atau badai tropis Ferdinand.

Badai tropis ini, kata dia, berkontribusi menjadikan cuaca extrem di wilayah Indonesia, meskipun siklon ini bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Siklon Tropis Ferdinand ini terdeteksi di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat pada 24 Februari 2020.

Sirkulasi angin di wilayah Samudera Hindia Barat Daya Banten, menyebabkan pembentukan pola pertemuan massa udara (konvergensi) yang memanjang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Serta, belokan angin juga terpantau terbentuk di sekitar wilayah Sumatera bagian selatan, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

"Kalau kita lihat dari grafiknya, sebenarnya sudah menurun (curah hujan ekstrem) daripada kejadian (akhir) Desember ke Januari lalu, tapi jelasnya hingga Maret hujat lebat itu masih sangat berpotensi terjadi," tambah Mulyono R Prabowo MSc, Deputi Meteorologi BMKG.

Masyarakat diminta agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.

Di antaranya dampak seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. (KOMPAS.com/Ellyvon Pranita/Achmad Nasrudin Yahya)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved