Istri di Medan Pukuli Suami yang Lumpuh Pakai Besi dan Balok, Pelaku: Saya Bosan Menghadapi Hidup
Seorang istri warga Delitua, Deliserdang telah tega menganiaya suaminya yang menderita kelumpuhan.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN - Seorang istri warga Delitua, Deliserdang telah tega menganiaya suaminya yang menderita lumpuh.
Sebut saja Iskandar (56) yang sejak lama mengalami kelumpuhan, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang pelakunya adalah istri sendiri.
Peristiwa itu terungkap pada Minggu (23/2/2020) setelah sang istri, Yettiur Rosida (51) mendatangi Mapolsek Delitua untuk menyerahkan diri.
Mendapati pengakuan istri korban telah menganiaya Iskandar, pihak kepolisian langsung mendatangi tempat tinggal korban dan pelaku.
• Klarifikasi Lengkap Pihak Sekolah Terkait 77 Siswa di NTT Korban Perundungan Kakak Kelas
Saat ditemukan, kondisi Iskandar dalam kondisi yang mengenaskan.
Beruntung nyawa Iskandar berhasil ditolong oleh pihak kepolisian.
Polisi pun langsung bergerak menuju ke lokasi untuk mengevakuasi dan membawa korban ke rumah sakit.
istrinya, Yettiur Rosida (51) pun telah diamankan petugas saat dirinya menyerahkan diri.
Kapolsek Delitua AKP Julfikar mengatakan, pada Minggu (23/2/2020) pihaknya didatangi seorang perempuan di Mapolsek Delitua.
• Pria 80 Tahun Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Polisi Ungkap Kondisi Tubuh Korban: Masih Lembut
Kedatangan wanita ini bukan untuk membuat laporan, melainkan untuk menyerahkan diri setelah menganiaya suaminya.
"Kami menindaklanjuti penyerahan pelaku. Di mana ia mengatakan bahwa dirinya telah memukuli suaminya dengan mengunakan besi dan kayu balok," ungkapnya, Senin (24/2/2020).
Julfikar mengungkapkan saat pihaknya tiba di rumah korban, sayup-sayup terdengar suara minta tolong dari dalam rumah.
"Setelah sampai di rumah korban, tim mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam rumah. 'Tolong, tolong, tolong'. Kemudian tim mendobrak pintu depan rumah, masuk dan melihat korban tergeletak di lantai kamar dengan mengunakan celana pendek," katanya dikutip TribunJakarta dari TribunMedan (26/2/2020).
Lanjutnya, saat itu korban ditemukan dengan kondisi luka koyak di kepala dan seluruh badan biru-biru bekas pukulan.
"Kami bersama warga membawa korban ke rumah sakit dan mengamankan barang bukti. Kemudian dilakukan pemasangan garis polisi di TKP (depan pintu kamar)," jelasnya.
Dari kejadian tersebut diamankan barang bukti satu besi tembilang, beberapa kayu broti dan beberapa buah kayu patahan gagang.
Pelaku Kerap Dimaki oleh Korban
Dengan suara lembut, wanita yang kedua tangannya dalam keadaan diborgol menuturkan, bahwa dirinya nekat melakukan aniaya karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya.
"Dia memaki saya, Karena tidak tahan dengan perlakuan seperti itu, saya memukulnya," ujar Yettiur saat ditemui di Polsek Delitua.
Yettiur melanjutkan, selain kerap memaki, suaminya juga kerap melempar benda-benda yang ada di rumahnya.
• Ganjar Pranowo Sampai Melotot Dapat Gombalan Tak Terduga dari Wika Salim, Peppy: Bisa Aja Cari Celah
"Dia (suami) selama ini selalu melempar, memaki, apa yang dapat di lempar. Dari habis Hari Raya itu kelakuannya tidak berubah."
Selama ini Yettiur mengaku sudah mencoba untuk bersabar atas sikap suaminya tersebut.
"Saya sudah coba sabar, saya selalu berdoa bagaimana solusi untuk mengatasi masalah keluarga ini. Tidak hanya itu, suami saya sering menjambak. Karena sudah tidak tahan lagi, saya melakukan hal ini," ungkapnya
Diduga Karena Masalah Ekonomi
Kepolisian Sektor Delitua mengatakan, motif kasus penganiayaan wanita bernama
"Kasus penganiayaan ini dipicu oleh faktor ekonomi," ujar Panit II Polsek Deli Tua Ipda Bambang Wahid saat dijumpai di Polsek Delitua.
Berdasarkan keterangan pelaku sambung Bambang, aksi nekad tersebut mengunakan besi dan kayu broti ini lantaran tak tahan lagi dengan masalah ekonomi yang dihadapi keluarganya.
Selain itu, pelaku juga mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya.
"Istrinya yang bekerja karena suaminya lumpuh. Pelaku sering dipukul sama korban.Karena tidak tahan, pelaku akhirnya menganiaya korban," ujarnya.
Pelaku Sempat Berencana Bakar Diri
Dalam pengakuannya, Yettiur mengungkapkan dirinya pernah berencana nekat membakar diri hingga berkonsultasi ke psikiater.
"Saya tidak tahan dengan perlakuan suami. Saya juga pernah berpikir buntu hingga berencana untuk membakar diri karena tidak tahan dengan adalah yang saya hadapi," ungkap Yettiur.
Yettiur juga menuturkan bahwa dirinya juga pernah konsultasi pada ahli kejiwaan.
"Pada 2017 lalu, saya pernah berkonsultasi ke psikiater untuk menemukan solusi permasalahan saya," ungkapnya.
Dengan keadaan kedua tangan dalam keadaan diborgol, mata berkaca-kaca, wanita paruh baya ini menyesali perbuatannya kepada suaminya.
"Saya menyesal telah melakukan penganiayaan kepada suami saya. Tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya menyesal, menyesal sekali," jelasnya.
• Puluhan Siswa di NTT Dihukum Makan Kotoran oleh Kakak Kelas, Korban: Kami Cuma Bisa Nangis
Tampak mata wanita yang mengenakan kaus tahanan Polsek Delitua itu berkaca-kaca.
Lebih lanjut, Yettiur mengungkapkan sudah bosan mengahadpi persoalan hidupnya yang tak kunjung usai.
"Saya rasanya udah malas, udah bosan kali menghadapi hidup ini. Rasanya gak ada lagi ceria hidup ini, gembiranya gak ada lagi. Saya rasanya sudah malas mau kemana mana. Saya enggak pernah keluar rumah lagi. "
"Suntuk kali, stres kali, kalut kali rasanya, tiga hari saya gak buka jualan. Suntuk kali rasanya memikirkan hidup ini," ungkap pelaku.
Lanjut wanita yang memiliki dua orang anak ini, bahwa dirinya juga memikirkan biaya sekolah anaknya di luar mencari nafkah untuk sehari-hari.
"Mana anak mau sekolah, anak yang satu lagi belum berumah tangga. Ekonomi semakin susah, cari makan susah, sakit yang dihadapi. Mana yang sakit ini lebih kejam sama kita, ngusir, memukuli, melempar."
"Saya sudah nekat mau bunuh diri karena gak sanggup menjalankan hidup ini, pahit kali rasanya, berat kali cobaan. Udah sakit, cari makan susah, udah sakit kasar pulak sama kita. Saya diusir, dikasari, dilempar-lempar. Aku rasanya enggak sanggup menjalankan hidup ini," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
(TribunJakarta/TribunMedan)