Tuntut Ganti Rugi Lahan Runway 3, Warga Berbendera Kuning Duduki Akses Masuk Bandara Soekarno-Hatta

Akses ke Bandara Soekarno-Hatta di Perimeter Utara kembali diblokade warga yang menuntut ganti rugi landasan pacu alias runway 3.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Ratusan warga yang menduduki akses Perimeter Bandara Soekarno-Hatta karena meminta uang ganti rugi sebagai bentuk kompensasi pembangunan Runway 3, Rabu (26/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Akses ke Bandara Soekarno-Hatta di Perimeter Utara kembali diblokade warga yang menuntut ganti rugi pada Rabu (26/2/2020).

Ratusan warga yang terdampak pembangunan landasan pacu alias runway 3 Bandara Soekarno-Hatta itu menduduki Perimeter Utara dari pagi hingga sore tadi.

Pasalnya, mereka berharap PT Angkasa Pura II dapat memberikan kompensasi atas bangunan yang mereka tempati sejak puluhan tahun lalu.

Sebab pembangunan Runway 3, pemerintah melakukan pembebasan lahan di beberapa wilayah yang ada di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Namun rupanya tidak semua warga dapat merasakan ganti kerugian atas tempat yang mereka tinggali selama puluhan tahun.

Sebagian orang dari mereka sebelumnya telah mendirikan bangunan di atas lahan milik negara.

Berbagai upaya telah warga lakukan untuk mendapatkan uang ganti rugi dari rumah mereka.

Namun nasib baik tidak berpihak pada warga karena, dalam putusan Pengadilan Negeri Tangerang menolak gugatan ganti rugi bangunan warga.

Bermodalkan sepanduk dan bendera kuning mereka menutup akses masuk bandara tersibuk di Indonesia itu melalui jalan Perimeter Utara.

"Tolong kami lah pak. Kami enggak tahu harus bagaimana lagi, kami mau tinggal di mana nanti sama anak-anak," isak tangis Almiah sambil berpanas-panas di aspal, Rabu (26/2/2020).

Lain halnya dengan Almiah, beberapa warga lain tampak melantunkan selawat sambil mengibarkan bendera kuning ke arah Runway 3.

Hermanto warga lainnya mengatakan saat ini masyarakat hanya berharap Angkasa Pura II dapat memberikan uang ganti rugi atas bangunan yang mereka bangun secara susah payah.

"Kami tahu kami kalah di pengadilan. Tapi kami harap Angkasa Pura II mau mengganti bangunan yang kami bangun dengan uang kami sendiri," harapan Hermanto.

Ia mengancam, kalau tuntutan warga tidak dipenuhi maka akses Perimeter Utara akan terus ditutup oleh warga.

"Pasti kami akan bertahan. Kami tidak punya pilihan lain, kami hanya minta pengertian dari mereka," tutup Hermanto.

Hingga berita ini dilayangkan, pihak PT Angkasa Pura II pun belum memberikan klarifikasi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved