Lapas Pemuda Tangerang Kelebihan Kapasitas, Petugas Mulai Kewalahan

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ditampung Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang sudah melebihi kapasitas.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Kalapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Supriyanto saat ditemui usai media gathering di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Kamis (28/2/2020). Attachments area 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)  yang ditampung Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang sudah melebihi kapasitas.

Kalapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Supriyanto mengatakan lapas yang dikelolanya dapat menampung sampai 1225 WBP atau narapidana.

"Namun saat ini ada 2905 (WBP). Sudah 100 persen lebih, jadi kami sangat kewalahan memberikan pelayanan, tidak bisa maksimal tapi kami akan berusaha terus," kata Supriyanto saat ditemui di kantornya, Kamis (27/2/2020).

Dari adanya jumlah WBP yang membludak itu, ia mengaku petugas lapas harus bekerja ekstra.

Lantaran yang seharusnya satu petugas mengurusi 20 WBP, kini harus mengurus sekira 208 WBP.

"Jadi satu banding 208, kita pengawasan juga kurang maksimal," sambung Supriyanto.

Satu dari beberapa dampak kapasitas yang berlebihan itu adalah berkurangnya waktu besuk kerabat dan sahabat WBP di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.

Sebab, rata-rata pengunjung yang melakukan besuk ada 200 orang dengan waktu berkunjung sampai 15 menit.

Di mana kata Supriyanto, seharusnya waktu besuk bisa lebih lama apa bila jumlah tahanan sesuai dengan kapasitas lapas.

"Standar 15 menit, yang besuk lebih dari 200 tiap hari. Makanya gantian, tempatnya kami terbatas. Kan standarnya 15 menit kami berikan, tapi mereka enggak puas akhirnya kita kewalahan," terang Supriyanto.

Kendati demikian, ia meyakinkan kalau perihal pasokan makanan bukan menjadi permasalahan dari dampak kapasitas yang berlebih.

Sebab, di Lapas Pemuda Kelas IIA sendiri memiliki dapur umum yang mempekerjakan WBP untuk memasak secara bergantian.

Dikesempatan yang sama, Lapas Pemuda Kelas IIA l Tangerang melakukan teleconference nasional untuk mendengarkan pidato Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Utami.

Teleconference dalam rangka kolaborasi mendukung program resolusi pemasyarakatan tahun 2020 yang dihadiri sejumlah pejabat utama UPT Pemasyarakatan se-Tangerang Raya ini digelar di aula Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.

Supriyanto mengatakan pihaknya mendukung resolusi pemasyarakatan tahun 2020 tersebut.

Namun, kata dia, penerapan resolusi ini perlu bekerja sama dengan para stakeholder.

"Kami jelas sangat mendukung," ujarnya selepas media gathering.

Ia menuturkan pemberian Iayanan makanan siap saji di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang akan diterapkan.

Menurutnya, pihaknya juga akan berupaya meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

"Sehingga kami di 2020, semua tidak ada pungli. Jadi, biaya-biaya akan di-cover negara semua yang penting berkelakuan baik," katanya.

Ia menyebut para warga binaan di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang juga akan terus didorong mengikuti pelatihan kemandirian.

Adapun pelatihan yang akan diterapkan, yakni pertanian dan tata boga.

Ramalan Zodiak Hari Ini 28 Februari 2020: Taurus Jangan Abaikan Kekasihmu, Ingatlah Masa-Masa Indah!

Dengar Suara Teriakan Tengah Malam, Warga Kanget Temukan Dua Santri Dalam Kondisi Begini di Sawah

Nantinya, hasil pertanian dan tata boga itu akan didorong untuk bernilai ekonomis.

Sehingga selain memberdayakan, warga binaan dan negara juga sejahtera.

"Jadi, dari hasil pelatihan kemandirian diharapkan bisa menghasilkan mereka dapat remisi dan setor kas negara," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved