Virus Corona di Indonesia

Warga Bekasi Serbu Toko Penjual Masker Usai Dua Orang di Depok Dikabarkan Positif Corona

Dia mengakui, pembelian kebutuhan masker dan pembersih tangan menyusul kabar virus corona yang menjangkit dua warga Kota Depok.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Sejumlah warga menyerbu toko penjual masker di Jalan Mayor Oking Pasar Proyek Bekasi, Senin (2/3/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Sejumlah warga menyerbu toko penjual masker di Kota Bekasi usai kabar dua orang warga Kota Depok positif mengidap virus corona, Senin, (2/3/2020).

Pantauan TribunJakarta.com di Toko Obat Habib, di Jalan Mayor Oking, Bekasi Timur, sejumlah warga datang mencari masker untuk kebutuhan pribadi maupun kantor tempat mereka berkerja.

Sri Lestari misalnya, dia sengaja datang untuk membeli masker yang rencananya akan digunakan sebagai fasilitas kantor tempat dia bekerja.

"Saya beli untuk kebutuhan kantor, kebetulan saya kerja di Kantor Pajak," kata Sri di Bekasi.

Pada kesempatan ini, Sri memborong 20 kardus masker dan 100 botol cairan pembersih tangan.

Dia mengakui, pembelian kebutuhan masker dan pembersih tangan menyusul kabar virus corona yang menjangkit dua warga Kota Depok.

"Iya (kabar corona warga kota Depok) buat antisipasi aja karena karyawan dihimbau untuk memakai masker dan cuci tangan," jelas dia.

Hal yang sama dilakukan Julius, warga Bekasi Timur ini sengaja membeli masker untuk kebutuhan pribadi anak dan istrinya di rumah.

"Saya beli buat pribadi aja, di rumah soalnya enggak ada stok masker, semenjak kabar yang di Depok aja jadi antisipasi," kata Julius.

Julius membeli masker sebanyak tiga dus masker dan satu botol pembersih tangan. Harga masker semenjak corona merebak naik drastis.

Romi pemilik toko mengatakan, harga masker jenis biasa warna hijau dijual Rp 150.000 per dus isi 50 lembar.

"Kalau normal harganya paling Rp20.000 kalau yang jenis biasa merek Sensi, tapi sekarang merek Sensi udah habis ada yang sejenis harganya sama saat ini naik jadi Rp150.000 per dus," terangnya.

Tanggapan Menkes

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto buka suara soal harga masker yang belakangan melonjak drastis imbas dari wabah virus corona yang mendunia.

Namun, komentar Terawan terkait kenaikan harga masker cenderung tak relevan dengan pertanyaan yang diajukan.

Menkes berkelakar bahwa tidak seharusnya masker dipakai orang-orang yang sehat. Ia lalu merujuk pada wartawan dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso yang kebanyakan memakai masker.

"Kamu enggak sakit kok pakai masker? Bikin harga mahal," ucap Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

Terawan kemudian mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak terlalu paranoid terkait adanya dua orang WNI yang positif terinfeksi virus corona.

Dikatakan Menkes, paranoid justru akan menurunkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang.

Hal itu akan membuat seseorang rentan terserang penyakit.

"Imunitas akan turun jika kekhawatiran berlebihan yang tidak pada tempatnya. Itu membuat imunologis kita turun, psikoneuro imunologis," ucapnya.

Dua Pasien Positif Corona, Gubernur Anies Baswedan Perketat Pencegahan di Angkutan Umum

Penelantar Bayi Hasil Hubungan Terlarang di Pamulang, Berusaha Menggugurkan Janin dengan Soda

Tanggapan Menteri Kesehatan Terkait Melonjaknya Harga Masker

Selain itu, Terawan juga menegaskan bahwa kontak fisik tidak akan serta merta menularkan virus corona.

Yang terpenting, kata Terawan, corona akan mudah menyerang tubuh bila kondisi imunitas tidak maksimal.

"Tidak semua yang kontak (fisik) akan sakit. Yang sakit yang imunitas tubuhnya rendah. Itu yang harus menjadi prinsip," tegasnya.

"Karena itu, nomor satu cara menjaga kita bukan dengan panik atau paranoid, khawatir. Namun dengan menjaga imunitas tubuh kita, kalau sakit pakai masker, kalau sehat ya enggak usah," imbuh dia.

Sebelumnya, dua pasien positif corona di RSPI Sulianti Saroso masuk pada 1 Maret 2020 lalu.

Kedua pasien yang merupakan ibu dan anak warga Depok itu dirujuk dari RS Mitra Keluarga Depok dan saat ini masih diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved