Timnas

Kelemahan Timnas Kembali Diungkap Shin Tae-yong: Cuma Bisa Main 20 Menit, Singgung Soal Sepatu

Shin Tae-yong menyebut Timnas Indonesia gampang letih sehingga cuma bisa bertahan 20 menit dalam satu pertandingan.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
DOK. PSSI
Shin Tae-yong dan para pemain timnas U-19 Indonesia yang diseleksi di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Senin (13/1/2020) 

TRIBUNJAKARTA.COM- Shin Tae-yong kembali memberikan perkembangan terbaru (update) terkait Timnas Indonesia.

Sebelumnya, dia mengatakan kualitas pemain Timnas tidak lebih baik dari anak SD.

Shin Tae-yong bahkan kekuatan pemain timnas layaknya kakek-kakek dalam hal mengontrol dan mengoper bola.

Kali ini, Shin Tae-yong mengatakan pemain Timnas hanya bisa bermain 20 menit.

1. Hanya sanggup bermain 20 menit

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Shin Tae-yong menyebut Timnas Indonesia gampang letih sehingga cuma bisa bertahan 20 menit dalam satu pertandingan.

Shin Tae-yong melaporkan hasil pelaksanaan pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia kepada PSSI pada Rabu (4/3/2020).

Laporan Shin Tae-yong selama memimpin TC timnas periode pertama itu diterima oleh Ketua Umum PSSI Iwan Bule.

Dalam laporannya, Shin menyampaikan bahwa ada beberapa poin penting yang dibutuhkan untuk memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia.

Salah satu yang menjadi fokus utama Shin Tae-yong ialah penguatan fisik.

Ia kemudian menyontohkan hasil evaluasi pemusatan latihan timnas U19 Indonesia di Thailand.

Shin Tae-yong memberikan penjelasan detailnya soal kemampuan masing-masing pemain.

Ia mengungkapkan nama, posisi, statistik, riwayat cedera, serta komentar spesifik atas penampilan setiap pemain.

Berdasarkan data yang didapatkan, Shin Tae-yong lantas menyoroti lemahnya fisik para pemain tim Merah Putih

Bahkan, ia mengatakan pesepak bola Indonesia cepat sekali kelelahan meski waktu pertandingan masih panjang.

"Secara fisik sangat kurang. Setelah menit ke-20, para pemain terlihat capek," ujar Shin seperti rilis PSSI kepada Bolasport.

"Karena itu, di Chiang Mai kami berkonsentrasi meningkatkan kemampuan fisik," kata Shin menambahkan.

Shin Tae-yong menjelaskan, selama menjalani TC, para pemain timnas senior dan timnas U19 menjalani cek berat badan dan kandungan lemak setiap hari.

Hal tersebut bertujuan untuk memantau kondisi fisik para pemain.

"Kami periksa secara akurat fisik pemain setiap makan pagi. Para pemain kita harus lebih banyak meningkatkan latihan fisik lagi," papar pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Selain itu, Shin Tae-yong juga meminta kepada para pemain agar memperbaiki pola makan, istirahat yang cukup, dan pemenuhan gizi untuk mendukung perbaikan kondisi fisik dan stamina mereka.

2. Urusi sepatu pemain

Juru taktik timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dikenal sebagai pelatih yang memperhatikan hal-hal yang mendetail.

Sebab, menurutnya, hal-hal mendetail yang dianggap kecil itu dapat membuat perbedaan besar. Salah satu hal sangat diperhatikan oleh Shin Tae-yong adalah pemilihan sepatu.

Mantan pembesut timnas U23 Korea Selatan itu mengingatkan agar pemain memilih sepatu bola yang sesuai dengan posisi bermain.

"Penting juga terkait pemilihan sepatu bola yang tepat sesuai posisi pemain. Ini hal kecil, tetapi membuat perbedaan sangat besar," kata Shin Tae-yong.

Mengapa pemilihan sepatu diperhatikan? Karena, menurut Shin Tae-yong, kekuatan pul besi sepatu bola berbeda. Setiap jenis sepatu sudah didesain khusus untuk menyesuaikan kebutuhan pemain di setiap posisi.

Selain itu, ada dua hal lagi yang menjadi perhatian Shin Tae-yong.

Dua hal ini dianggap sangat krusial karena bisa memengaruhi prestasi timnas Indonesia ke depannya.

Menurut Shin Tae-yong, dua hal yang menjadi kunci perbaikan prestasi sepak bola Indonesia adalah penguatan fisik dan mental pemain.

"Kalau dua hal itu dibenahi dengan benar, pasti sepak bola Indonesia akan berkembang sangat baik," tutur Shin Tae-yong, dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (4/3/2020).

Shin Tae-yong menjelaskan, selama menjalani TC, para pemain timnas senior dan timnas U19 menjalani cek berat badan dan kandungan lemak setiap hari.

Hal tersebut bertujuan untuk memantau kondisi fisik para pemain.

"Kami periksa secara akurat fisik pemain setiap makan pagi. Para pemain kita harus lebih banyak meningkatkan latihan fisik lagi," papar pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Shin Tae-yong juga meminta kepada para pemain agar memperbaiki pola makan, istirahat yang cukup, dan pemenuhan gizi. Semua itu harus dilakukan untuk mendukung perbaikan kondisi fisik dan stamina mereka.

3. Indonesia bisa kebobolan banyak

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menyebutkan, skuad Garuda bisa saja kebobolan banyak gol jika pemain mudah lelah dalam bertanding.

Shin Tae-yong melakukan rapat bersama Ketua Umum PSSI Iwan Bule, Rabu (4/3/2020), untuk membahas laporan perkembangan timnas Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Shin Tae-yong memberi pemaparan kepada PSSI secara mendetail soal kondisi para pemain timnas Indonesia, mulai dari tingkat senior hingga usia muda.

Ia kemudian mencontohkan hasil pemusatan latihan (TC) timnas U19 Indonesia di Thailand. Ketika itu, Shin Tae-yong sempat memanggil 55 pemain untuk mengikuti TC pertama timnas U19 Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat.

Kemudian, pemain yang dipanggil Shin Tae-yong mengerucut menjadi 28 nama dalam TC kedua timnas Indonesia di Thailand.

Timnas U19 Indonesia lalu melakukan serangkaian laga uji coba melawan beberapa tim asal Korea Selatan di Thailand.

Hasilnya, dari lima pertandingan, timnas U19 Indonesia menelan empat kekalahan, yakni 1-5 melawan Busan IPark, 0-2 dari Kyung Hee University, serta 0-4 dan 1-4 dari Seongnam FC. Shin Tae-yong tak terlalu terkejut dengan hasil yang dialami timnas U19 Indonesia.

Bahkan, ia menuturkan, skuad Garuda bisa saja justru kebobolan lebih banyak dari tim lawan.

"Kalau dilihat skornya memang banyak kebobolan," kata Shin Tae-yong, seperti rilis yang diterima BolaSport.com dari PSSI.

"Namun, dalam kondisi pemain letih, baru selesai liga, seharusnya malah kebobolannya bisa lebih banyak lagi," ujar dia menambahkan.

Shin Tae-yong memberikan penjelasan detail mengenai kemampuan masing-masing pemain kepada PSSI. Ia mengungkapkan nama, posisi, statistik, riwayat cedera, serta komentar spesifik atas pemain itu.

Secara umum, Shin Tae-yong menyoroti lemahnya fisik para pemain tim Merah Putih.

"Secara fisik sangat kurang. Setelah menit ke-20, para pemain terlihat capek. Karena itu, di Chiang Mai, kami berkonsentrasi meningkatkan kemampuan fisik," kata Shin.

Selama di Thailand, para pemain timnas U19 Indonesia digeber dengan core training, weight training, dan juga lari sepanjang 5 kilometer setiap pagi.

Pada sore hari, pemain timnas U19 Indonesia berlatih antara lain passing game, bagaimana membuat gol cepat, dan running defence. Selama TC, pemain timnas U19 Indonesia juga dicek berat badan dan kandungan lemaknya setiap hari.

Sebelumnya,

Shin Tae-yong mulai menunjukkan ketegasannya saat melatih para pemain Timnas Indonesia.

Jika tidak puas pada performa pemainnya saat latihan, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tak segan melontarkan kalimat pedas.

Satu di antara kalimat pedas bernada sindirin saat Shin Tae-yong mengatakan pemain Timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar (SD).

Ketegasan Shin Tae-yong itu terlihat saat para pemain Timnas Indonesia pada hari keempat pemusatan latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Pada sesi latihan tersebut, Shin Tae-yong mulai menunjukkan karakternya sebagai pelatih yang disiplin dan sangat detail.

Shin Tae-yong bahkan sempat mengatakan pemain Timnas Indonesia tak lebih baik dari anak SD.

Pasalnya, pada latihan saat itu, kualitas passing para pemain tim nasional terlihat masih jauh dari sempurna.

Hal itu terlihat pada sentuhan satu-dua para pemain Timnas Indonesia.

Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah.

Imbas Virus Corona, Jumlah Tamu Hotel di Depok Mengalami Penurunan

Penimbun Masker yang Ditangkap Polres Jakut Jual Barang Nyaris 10 Kali Lipat dari Harga Normal

Cegah Penularan Virus Corona, Pemain Asing Persija Punya Cara Khusus Lindungi Diri

Kontrol bola mereka pun tidak jarang kurang "lengket" sehingga ada beberapa pemain yang mencoba menahan bola karena takut kontrolnya kurang baik.

Hal itu membuat aliran bola justru melambat. Padahal, Shin Tae-yong meminta agar bola segera dioper.

Alhasil, Shin Tae-yong pun menghentikan latihan sejenak sekaligus memberi koreksi para pemain Timnas Indonesia melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo.

"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini," kata Shin Tae-yong.

"Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?" ujar mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved