Remaja Tenggelam di Kanal Banjir Barat
Kesaksian Sapri Tahu Anaknya Tenggelam: Padahal Siang Disuapi Ibunya, Sore Kejadian Begini
Mulanya Sapri tak yakin, tapi kepanikan dan ketakutan di wajah para tamunya membuatnya lekas beranjak ke pinggir Kanal Banjir Barat.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
"Saya langsung lemas semua badan," ungkap Sapri.
"Padahal baru siangnya itu disuapi sama ibunya, sorenya kejadian begini," lanjut dia.
Sepanjang pengetahuannya, selama ini Andi kerap bermain dengan anak-anak sebayanya di sekitar tempat tinggal.
Ia tak tahu Senin sore itu anaknya berenang di Kanal Banjir Barat.
"Kemarin dia memang perginya sama sekitar delapan temannya anak deket rumah," ucap Sapri.
"Tapi, katanya di sini ada banyak anak-anak lain juga yang pada berenang."
"Saya juga kurang paham, tahunya pas udah kejadian," aku dia.
Tak Jadi Menyelam
Basarnas DKI Jakarta batal menyelami aliran Kanal Banjir Barat untuk mencari Andi.
Komandan Tim SAR gabungan dari Basarnas Jakarta, Rizki, menjelaskan jarak pandang di bawah permukaan terbatas karena air keruh.
"Enggak kelihatan sama sekali, belum lagi banyak lumpurnya," ungkap Rizki di lokasi pencarian pada Selasa sore.

Sebagai gantinya, tim SAR gabungan menambah radius penyusuran kali untuk proses pencarian Andi.
Dari semula hanya sampai radius dua kilometer dari lokasi tenggelamnya korban, memanjang sampai radius enam kilometer.
"Kami menggunakan empat perahu karet menyusuri dari lokasi kejadian sampai dermaga Basarnas di Pantai Mutiara," ucap Rizki.
Ia menambahkan, "Jaraknya enam kilometer."