Remaja Tenggelam di Kanal Banjir Barat
Kesaksian Sapri Tahu Anaknya Tenggelam: Padahal Siang Disuapi Ibunya, Sore Kejadian Begini
Mulanya Sapri tak yakin, tapi kepanikan dan ketakutan di wajah para tamunya membuatnya lekas beranjak ke pinggir Kanal Banjir Barat.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator, Hendra Sudirman, sebelumnya sempat mengatakan ada tiga opsi untuk mencari Andi.
Opsi pertama melalui jalur air, kedua lewat darat dan ketiga penyelaman.
"Kami akan melakukan penyelaman, bila kondisi memungkinkan di lokasi kejadian sedalam 10 Meter," ujarnya.
Lebih dari 24 jam setelah Andi tenggelam, upaya tim SAR gabungan belum membuahkan hasil.
Tetap Bertahan di Pinggir
Mata Sapri sejak pencarian sampai hari kedua, tak beranjak dari tim pencari di atas perahu karet yang menyusuri aliran kali untuk mencari Andi.

Sampai ditemui TribunJakarta.com jelang Magrib, Sapri tak pulang ke rumah, berharap anaknya ditemukan.
"Dari kemarin belum pulang, sama ibunya juga enggak mau pulang dari semalam. Belum tenang kalau belum ditemuin," ucap Sapri.
Selasa sore Sapri telah melemparkan pakaian yang digunakan sang anak saat akan berenang di permukaan Kanal Banjir Barat.
Ia harus lebih bersabar, karena sudah lebih dari 24 jam Andi tak juga dapat ditemukan oleh tim pencari karena kondisi tak memungkinkan.
"Kemarin pakaiannya saya simpen, tapi tadi kata orang pintar suruh dilemparin ke kali biar ketemu. Ya udah saya ceburin pakaiannya," kata Sapri.
Hari ini, proses pencarian Andi telah dihentikan mengingat telah melewati pukul 18.00 WIB dan akan dilanjutkan pada Rabu (18/3/2020).
Sapri belum tahu apakah akan menunggu di rumah atau tetap bermalam di bantaran Kanal Banjir Barat.
"Belum tahu pulang apa enggak. Hati ini masih enggak tenang soalnya kalau belum ketemu," kata Sapri.
Dipasang Spanduk Larangan