Virus Corona di Indonesia

Pemerintah Siapkan Avigan dan Klorokuin Mengobati Virus Corona, Ini Kata Ketua Satgas Covid-19 IDI

Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban mengatakan bahwa Avigan, juga Klorokuin mungkin bisa bermanfaat untuk mengobati covid-19.

Freepik
Ilustrasi virus corona 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan bahwa Avigan, juga Klorokuin mungkin bisa bermanfaat untuk mengobati covid-19.

Meski begitu, ia menyebut belum ada bukti ilmiah yang benar-benar meyakinkan bahwa kedua obat ini bisa menjadi standar dalam mengatasi covid-19.

"Klorokuin amat mungkin berguna tapi bukti ilmiahnya belum. Nah sedangkan obat yang dari Jepang ini pada awalnya orang banyak bilang berhasil. Tapi seperti yang saya bilang tadi sebagai standar obat corona, masih diperlukan waktu agak lama dan diperlukan banyak bukti," kata Zubairi saat dikonfirmasi TribunJakarta, Jumat (20/3/2020).

Ia menjelaskan, bahwa klorokuin merupakan obat yang sudah lama ada di Indonesia.

Ditemukan pada tahun sekitar 1946, obat ini dahulu dijadikan sebagai obat anti malaria.

Namun seiring perkembangan obat ini juga bermanfaat bagi para penderita lupus.

"Klorokuin banyak ditemui di Indonesia. Kebetulan saya mengobati pasien lupus dan HIV. Untuk pasien lupus, standarnya adalah klorokuin ini dan rematoid artritis semacarm rematik pada anak muda obatnya juga klorokuin tadi. Tapi syaratnya kalau dikonsumsi jangka panjang harus dimonitor retinanya karena bisa mengganggu mata. Itu jika jangka panjang," kata dia.

Berikut 10 Kabar Berikan Harapan di Tengah Pandemi Corona, Polusi Udara Merosot

Viral Kampanye Berjemur di Bawah Sinar Matahari untuk Lawan Corona, Dokter Paru Beberkan Khasiatnya

Obat ini, banyak terdapat di Indonesia.

Menurut Profesor Zubairi, apabila klorokuin digunakan dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan gangguan pada retina.

"Sementara satu lagi (Avigan) yang di import dari Jepang adalah obat yang sebetulnya obat lama, dari 2014. Obat ini dipakai untuk influenza. Namanya avigan di Jepang ditemukan untuk mengobati flu pada 2014," katanya.

"Nah obat yang dari Jepang ini pada awalnya orang banyak bilang berhasil. Tapi seperti yang saya bilang tadi sebagai standar obat corona masih diperlukan waktu agak lama dan diperlukan bnyak bukti," tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan sudah memesan dua jenis obat yang berbeda untuk pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Pemerintah memesan avigan dan klorokuin yang dipercaya dapat membantu menyembuhkan pasien Covid-19.

Meski begitu ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada antivirus untuk covid-19.

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua dan tiga negara dan memberikan kesembuhan," kata Presiden Jokowi dalam konferensi persnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved